Soloraya
Jumat, 26 Maret 2021 - 11:45 WIB

Wow, Komunitas Seniman akan Bangun Tower Penangkap Embun

Wahyu Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO -- Fenomena krisis air pada musim kemarau hingga perubahan iklim mendorong komunitas seniman untuk melakukan edukasi kepada masyarakat dengan membangun menara atau tower penangkap embun.

Juru bicara proyek tower penangkap embun, Dani Iswardana, menjelaskan akan membangun sejumlah tower penangkap embun di Karanganyar, kawasan Waduk Kedungombo, Wonogiri, dan Pacitan. Proyek percontohan dilakukan di Taman Hutan Lemah Putih, Desa Plesungan, Kecamatan Godangrejo, Karanganyar, awal April 2021.

Advertisement

"Persoalan air menurut saya proyeksi masa depan krusial bagi masyarakat dunia bukan hanya persoalan lokalitas saja. Ketika energi fosil habis dieksploitasi bisa juga air," kata dia kepada Solopos.com, Rabu (24/3/2021) petang.

Baca juga: Wali Kota Gibran Sebut Flyover Purwosari Solo Kurang Sempurna, Ini Alasannya

Menurut dia, privatisasi sumber air, pencemaran lingkungan dari limbah rumah tangga, dan perubahan iklim menjadi penyebab menurunnya kualitas air. Komunitas yang mengandeng akademisi akan meniru teknologi dari Ethiopia yang berhasil membangun menara penangkap embun.

Advertisement

Seniman wayang beber tersebut mengatakan komunitas akan menggunakan bahan yang aman seperti bambu, parameter, dan tali. Embun yang menempel pada media akan menetes ke galon untuk dikonsumsi atau pertanian.

"Bambu merupakan material yang ketersediaannya melimpah dari alam. Material lain, misal besi korosi jadi kami pertimbangan ke teknis. Bambu murah dan diolah dengan benar bisa bertahan lama," ungkapnya.

Baca juga: Pusat Judi Dadu Belakang Tirtonadi Pindah, Kapolresta Solo: Besar Atau Kecil, Pekat Bakal Diberantas

Advertisement

Dani menjelaskan desain menara penangkap embun sedang dalam proses pengerjaan. Desain akan meniru dan memodifikasi dari Ethiopia yang membangun menara dengan ketinggian 9,5 meter sampai 14 meter dengan kemampuan menangkap embun 100 liter air di wilayah setempat.

Adapun komunitas yang tergabung akan mengadakan festival menjaring kabut pada Juli 2021. Festival tersebut dilakukan dengan pertunjukan seni budaya.

Baca juga: Masih Dimatangkan, Pembukaan Kembali CFD Solo Ditunda?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif