SOLOPOS.COM - Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, mengunjungi kolam budi daya mikroalga di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jumat (14/4/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Produsen mikroalga di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Algaepark, mendapat kunjungan dari Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Diaz Hendropriyono, Jumat (14/4/2023).

Mikroalga produksi Algaepark selama ini sudah diekspor ke sejumlah negara seperti Rusia, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat. Mikroalga yang diekspor ke Amerika Serikat digunakan untuk bahan makanan bagi para astronout di luar angkasa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mikroalga disebut-sebut menjadi produk makanan masa depan. Dalam kunjungan tersebut, Diaz Hendropriyono, mengapresiasi perusahaan yang mengembangkan budidaya dan pemanfaatan mikroalga di Klaten tersebut.

Selain mendukung target penurunan emisi, produk nutrisi yang dihasilkan dari perusahaan tersebut mendukung upaya penurunan angka stunting. Diaz menjelaskan Presiden Joko Widodo memiliki target menurunkan emisi pada 2030 mendatang dan Indonesia mencapai net zero emission pada 2060.

“Saya ingin melihat dari industri yang besar sampai kecil untuk mendukung penurunan target emisi. Salah satu polutan terbesar dari peternakan karena peternakan mengeluarkan emisi CH4 [metana] yang lumayan besar. CH4 dampaknya kepada pemanasan global di atmosfer dan jauh lebih dari CO2,” kata Diaz.

Artinya, lanjut Diaz, harus dicari alternatif pangan yang menghasilkan protein setara atau lebih baik tanpa harus memproduksi emisi CH4. Diaz menilai hasil budidaya mikroalga menghasilkan turunan salah satunya protein.

Protein dari mikroalga tersebut dinilai lebih baik dibanding protein dari ternak dengan proses produksi tanpa menghasilkan emisi metana. Menariknya, kolam produksi mikroalga menyerap karbondioksida atau CO2. Dalam sehari, sekitar 1 ton CO2 diserap dari kolam seluas 1 hektare.

Penurunan Angka Stunting

Di sisi lain, salah satu hasil pengolahan mikroalga berupa nutrisi belakangan dimanfaatkan untuk membantu penurunan angka stunting oleh Kodim bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo.

“Artinya, ini CH4 tidak keluar, CO2 terserap dan bisa memberikan protein yang cukup yang bisa dimanfaatkan untuk menurunkan angka stunting secara signifikan,” jelasnya.

“Ini sebenarnya di sini mengontribusikan pencapaian target Presiden di dua bidang. Saya rasa tidak hanya bangsa Indonesia yang terbantu, tetapi keberlangsungan kehidupan manusia di bumi ini,” imbuhnya.

Budidaya mikroalga di Sidowayah, Klaten, sudah dilakukan sejak 2017. Turunan hasil pengolahan mikroalga menghasilkan produk pangan, kosmetik, serta pupuk organik.

Salah satu direksi Algaepark, Is Heriyanto, menjelaskan perusahaan itu menjadi satu-satunya perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki lahan budidaya mikroalga di air tawar dan memiliki sertifikat ISO 22000, sertifikat keamanan pangan di dunia.

Dari hasil riset, produk mikroalga yang dikembangkan menjadi produk makanan dengan kandungan nutrisi lengkap. Sebanyak satu gram salah satu produki yakni neoalgae setara dengan 1 kg buah dan sayur.

Menurutnya, mikroalga produksi Algaepark sudah diekspor ke sejumlah negara seperti Rusia, Jepang, Malaysia. Mikroalga yang diekspor ke Amerika digunakan sebagai makanan bagi para astronout di luar angkasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya