SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menunjukkan durian dari Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo. (Istimewa/Pemkab Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bazar dan Festival Durian yang digelar selama tiga hari di Desa Wisata Durian Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, berhasil membukukan omzet penjualan Rp2 miliar lebih.

Antusias para pecinta durian membeludak sejak hari pertama dibuka pada Selasa (1/2/2022) lalu. Bahkan hingga ditutup pada Kamis (3/2/2022) pukul 17.00 WIB, pengunjung masih berdatangan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tak hanya dari seputaran Soloraya, banyak juga pengunjung dari luar kota yang datang dengan mobil dan sepeda motor. “Kami bersyukur festival durian berjalan sukses. Antusias masyarakat sangat tinggi sekali,” kata Kades Gempolan, Suhardi Jayus, ketika dihubungi Solopos.com, Kamis.

Ribuan buah durian ludes dalam tiga hari festival yang digelar tersebut. Buah durian ini disajikan oleh 35 pedagang dengan harga bervariasi, tergantung besar kecil buah dan jenis durian. Dari Rp20.000 hingga Rp100.000-an per buah. Durian yang ditawarkan beragam jenisnya mulai dari varian lokal yang belum punya nama. Hanya diistilahkan oleh warga setempat dengan sebutan durian salju atau susu ketan, hingga durian musang king, montong dan sebagainya yang semuanya hasil budidaya warga Gempolan.

Baca Juga: Ini Dia Tempat Makan Durian Asyik di Karanganyar

“Hari pertama omzetnya sampai Rp1 miliar lebih. Di hari kedua Rp500 juta dan hari terakhir Rp700 juta lebih. Itu hitungan siang tadi. Sampai sore ini belum dihitung, dan masih banyak yang datang,” katanya.

Durian merupakan potensi unggulan Desa Gempolan. Hampir setiap warga memiliki pohon durian baik yang ditanam di pekarangan maupun di kebun. Karena potensi yang tinggi, pemerintah desa juga menanam durian di lahan seluas 5 sampai 7 hektare sejak dua tahun terakhir. Dia pun tidak menyangka, festival pertama yang diadakan disambut antusiasme tinggi dari pecinta durian.

“Sampai jalannya macet, karena banyak dari luar kota yang datang. Padahal promosinya hanya di media sosial,” ujarnya.

Suhardi berharap festival tersebut bisa berlanjut ke tahun-tahun mendatang. Hal ini agar potensi Desa Gempolan lebih dikenal. Dalam kegiatan tersebut pihaknya tidak hanya mengajak warga penjual durian. Namun juga melibatkan UMKM lain. Ada 60-an UMKM yang dilibatkan, agar potensi yang dimiliki masyarakat sama-sama berkembang.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Sebut Durian Terenak di Dunia Ada di Desa Ini

Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, yang menutup festival durian itu. Pihaknya mengapresiasi festival durian yang diharapkan rutin digelar sekaligus mengangkat potensi desa setempat.

“Agrowisata di Karanganyar ini sangat potensial dan mampu memulihkan kondisi ekonomi saat pandemi covid-19,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya