Soloraya
Selasa, 23 Agustus 2022 - 08:30 WIB

Wow! Paket Komplit Ruralnesia Desa Tawangsari, Boyolali Menuju Desa Digital

Nova Malinda  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI–Desa Tawangsari Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali meluncurkan aplikasi Ruralnesia.

Peluncuran aplikasi tersebut menggandeng PT Geoswara Surveys, pada Senin (22/8/2022).

Advertisement

Direktur PT Geoswara Surveys, Hessa Lamarolla, mengatakan Rural itu bermakna pedesaan. Sedangkan Nesia itu adalah Indonesia. Dari nama itu, Pihaknya berharap Ruralnesia bisa mewakili desa-desa yang ada di Indonesia.

“Tantangan revolusi industri 4.0. ini memang salah satunya adalah basis digital. Tetapi banyak sekali aplikasi, membuat perangkat desa dipusingkan dalam me-manage aplikasi,” ujar Hessa di Kantor Desa Tawangsari, Senin (22/8/2022).

Advertisement

“Tantangan revolusi industri 4.0. ini memang salah satunya adalah basis digital. Tetapi banyak sekali aplikasi, membuat perangkat desa dipusingkan dalam me-manage aplikasi,” ujar Hessa di Kantor Desa Tawangsari, Senin (22/8/2022).

Ruralnesia adalah media untuk menampilkan data informasi desa yang sebelumnya disimpan secara manual berbentuk teks dan tabel menjadi data spasial yang dikombinasikan dengan infografis dan statistik berbasis web.

Ruralnesia diharapkan menjadi satu aplikasi, satu data yang bisa menampung untuk semuanya.

Advertisement

“Tetapi yang perlu saya sampaikan, aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan. Jadi masukan dari bapak ibu semua tentu akan sangat membantu,” ucap dia.

Hessa memperkirakan ketika Ruralnesia menjadi aplikasi yang lengkap. Maka aplikasi tersebut bisa bermanfaat dan Desa bisa siap menghadapi tantangan selanjutnya.

“Mudah-mudahan dengan adanya launching aplikasi, apa yang diinginkan pemerintah Desa Tawangsari maupun Pemerintah Kabupaten Boyolali bisa terlaksana dengan baik. Kami berharap bantuan digitalisasi yang kami bangun dengan bekerja sama dengan Geoswara bisa ditiru oleh desa yang lain,” ujar Kepala Desa Tawangsari, Yayuk Tutiek Supriyanti, Senin (22/8/2022).

Advertisement

Yayuk ingin Desa Tawangsari menjadi pionir dalam digitalisasi. Ia berharap ada dukungan dari Pemkab Boyolali.

“Dengan bantuan dinas, nanti sekumpulan dari kegiatan Tawangsari bisa diakses melalui digital yang telah diberikan,” ucapnya.

Menurut dia, Ruralnesia mendorong warga Desa Tawangsari supaya semua waega menjadi pintar dan semua melek digital.

Advertisement

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Boyolali, Purwanto, mengeluhkan dirinya sering pusing karena aplikasi di desa yang sangat banyak. Sehingga banyak yang sampai tidak tergarap aplikasinya.

“Di lapangan, ada aplikasi terkait data kemiskinan, aplikasi tentang dana desa, dan lainnya. Walaupun secara pekerjaan kita lebih ringan, tapi tetap saja yang mau nggarap juga terkadang pusing, apalagi yang sudah sepuh, pilih mlayu, ngeluh,” ucap dia.

Purwanto menceritakan dulu pemerintah pernah membuat peta desa berbasis aplikasi. Tapi sampai sekarang juga tidak terpakai. Dengan begitu, Purwanto menaruh harapan baru pada Ruralnesia.

“Saya berharap dengan adanya aplikasi ini , diikuti dengan baik, kemudian diikuti perkembangannya, sehingga aplikasi ini bisa bermanfaat. Bukan ketika sudah jadi, ya sudah tidak dikembangkan, ya percuma,” ucap dia.

Ia menerangkan nantinya jika di Tawangsari bisa berjalan baik, akan ditularkan ke desa-desa yang lain.

“Kami punya 261 desa dari 22 kecamatan. Jadi kalau Ruralnesia ini diinovasi sama teman-teman bagus, nanti bisa dianggarkan melalui dana desa. Sekali lagi, dengan adanya digitalisasi ini harapannya meringankan beban orang-orang perangkat desa dalam rangka pengelolaan seluruh yang ada di wilayah desa ini,” papar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif