SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali M. Said Hidayat menerima penghargaan peringkat I Survei Penilaian Integritas (SPI) oleh KPK di Gedung Merah Putih, Rabu (14/12/2022). Pemkab Boyolali meraih indeks SPI sebesar 88,33. (Istimewa/Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI–Realisasi investasi Boyolali yang tercatat dalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan Online Single Submission (OSS) hingga triwulan III atau Januari–September 2022 telah mencapai Rp2.772.175.798.960.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Boyolali, Purnawan Raharjo, menjelaskan jumlah tersebut melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“RPJMD Boyolali 2022 itu Rp1.711.512.000.000, terealisasi hingga triwulan III Rp2.772.175.798.960, jadi pencapaiannya 161,97%,” jelas dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (30/12/2022).

Dia menjelaskan detail pada triwulan I di LKPM tercatat realisasi Rp1.265.602.231.369 kemudian di OSS Rp197.740.490.861. Total realisasi LKPM dan OSS pada triwulan I Rp1.463.342.722.230.

Kemudian, pada triwulan II tercatat di LKPM Rp649.850.312.787 dan di OSS Rp238.497.966.181. Sehingga, total pada triwulan II tercatat nilai investasi Rp888.348.278.968.

Lalu, pada triwulan III tercatat di LKPM Rp224.831.396.339 dan di OSS Rp195.653.401.423 dengan total Rp420.484.797.762.

“Ini belum tercatat hingga triwulan IV karena rekapannya baru Januari 2023,” jelas dia.

Jumlah hingga triwulan III 2022 tersebut melesat dari nilai investasi 2021 yaitu Rp1,988 triliun. Pada 2021 di masa pandemi juga melebihi target RPJMD yaitu Rp1,475 triliun. Begitupun pada 2020, walau diterjang badai pandemi, realisasi investasi Boyolali mencapai Rp1,675 triliun dari target Rp1,4 triliun.

Dalam wawancara sebelumnya, Bupati Boyolali, Said Hidayat, mengungkapkan kemudahan birokrasi adalah salah satu faktor penentu iklim investasi di Boyolali.

“Beberapa langkah reformasi birokrasi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten [Pemkab Boyolali], di antaranya penyederhanaan birokrasi dan pemangkasan aturan serta alur terkait perizinan,” jelas Said.

Perizinan Satu Pintu

Ia mengatakan alur perizinan yang awalnya berjumlah puluhan dipangkas menjadi beberapa aturan saja. Selain itu, semua perizinan dilaksanakan dengan model satu pintu dan dapat dilaksanakan secara daring lewat Online Single Submission (OSS).

“Pembinaan profesionalitas pegawai juga terus kami lakukan dan kami dorong. Peningkatan sumber daya manusia juga terus kami benahi,” jelas Said lewat jawaban tulisannya pada Jumat (3/6/2022).

Said mengatakan bukti dari profesionalitas birokrasi di Boyolali adalah dengan didapatkan penghargaan wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI sebelas kali berturut-turut.

Kabupaten Boyolali, lanjut Said, juga mendapatkan peringkat pertama dalam Monitoring Center of Prevention dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Bahkan mencapai nilai tertinggi dalam survei penilaian integritas yang dilakukan KPK serta penghargaan pelayanan publik dengan kategori sangat baik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” jelas Said.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya