SOLOPOS.COM - Alat CT Scan di RSU Mulia Hati Wonogiri. RS tersebut baru saja meresmikan gedung baru setinggi lima lantai, Minggu (4/6/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Rumah Sakit Umum atau RSU Mulia Hati Wonogiri menghabiskan anggaran sampai Rp30 miliar demi menaikkan kelas RS tersebut. Salah satunya dengan membangun gedung baru setinggi lima lantai yang diresmikan pada Minggu (4/6/2023).

Gedung bernama Cipto Suwarti itu bakal menambah ketersediaan bed sekaligus menaikkan kelas rumah sakit dari kelas D menjadi kelas C. Direktur RSU Mulia Hati Wonogiri, dr Ngadiyono, mengatakan pembangunan gedung baru ini bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan kepada pasien.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia menerangkan Gedung Cipto Suwarti akan menambah 46 bed di RSU Mulia Hati sehingga total bed tersedia di RSU swasta ini menjadi 126 unit. Dengan begitu, rumah sakit tersebut bisa menerima lebih banyak pasien di Wonogiri.

Lebih lanjut, pembangunan gedung baru itu diklaim akan semakin mendukung spesialisasi RSU Mulia Hati Wonogiri di bidang bedah. Sebab RSU swasta ini sudah tersedia fasilitas computerized tomography (CT) scan untuk menunjang pemeriksaan pasien penyakit dalam seperti stroke.

Pembangunan gedung baru itu juga bakal meningkatkan kelas RSU Mulia Hati dari kelas D menjadi rumah sakit kelas C. “Dengan bertambahnya gedung baru ini kami harapkan bisa menaikkan kelas. Karena kelas rumah sakit ditentukan dari jumlah bed. Jumlah bed di bawah 100 unit maka masih kelas D,” kata Ngadiyono kepada wartawan di Gedung Cipto Suwarti, Minggu.

Selain itu, lanjut dia, Gedung Cipto Suwarti  sebagai persiapan menyambut kebijakan penghapusan rujukan berjenjang pasien BPJS Kesehatan pada 2024 mendatang. Mulai tahun depan, pasien BPJS Kesehatan tidak perlu lagi rujukan berjenjang mulai dari fasilitas kesehatan kelas D hingga A.

Mereka bisa langsung memilih fasilitas kesehatan mana yang dinilai bisa memberikan fasilitas terbaik. Menurut Ngadiyono, fasilitas yang ditawarkan RSU Mulia Hati Wonogiri di gedung baru itu cukup lengkap mulai dari bed kelas standar hingga suite.

Dengan begitu, selain melayani pasien kelas menengah ke bawah, bangunan yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp30 miliar itu juga untuk menarik pasien kelas menengah ke atas. 

“Selama ini, banyak pasien kelas menengah ke atas itu keluar ke Wonogiri. Dengan gedung baru ini, kami ingin mereka cukup di sini, di Wonogiri. Jangan sampai pasien kelas menengah atas ini ke luar Wonogiri terus,” ucap dia.

11 Spesialisasi

Ngadiyono menyebut tingkat keterisian RSU Mulia Hati sekitar 75%. Sebanyak 96% pasien di rumah sakit itu merupakan pasien dengan kepesertaan BPJS Kesehatan. Mayoritas dari mereka merupakan kelas menengah Wonogiri.

Adapun tenaga kesehatan di RSU Mulia Hati saat ini 264 orang. Dokter spesialis ada 22 orang dengan 11 spesialisasi antara lain spesialis bedah, saraf, anak, dan jantung. RSU Mulia Hati bakal menambah dokter spesialis beberapa waktu ke depan, khususnya dokter spesialis kulit.

Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, mengapresiasi perkembangan RSU Mulia Hati karena dinilai telah berkontribusi melayani kesehatan masyarakat Wonogiri. Di sisi lain, dia menyayangkan fasilitas-fasilitas kesehatan di Wonogiri masih terpusat di Wonogiri Kota. 

Dia menilai masih ada ketimpangan akses kesehatan, terutama untuk wilayah Wonogiri sisi selatan dan timur. Dia pun mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri untuk mengusahakan pendirian rumah sakit di dua wilayah tersebut, sehingga warga sakit di wilayah itu bisa menjangkau fasilitas kesehatan dengan mudah.

“Jujur saja, saya [sebagai wakil rakyat] iri dengan Wonogiri kota. Sebab selama ini banyak pasien di daerah pinggiran Wonogiri harus ke luar Wonogiri seperti Pacitan, Ponorogo, dan Magetan untuk mengakses fasilitas kesehatan,” ujar dia.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menilai pembangunan gedung baru di RSU Mulia Hati akan meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap warga Wonogiri. Selain itu, para warga tidak perlu lagi berobat ke luar Wonogiri.

“Harapannya, ada peningkatan pelayanan yang selanjutnya berdampak baik terhadap derajat kesehatan masyarakat Wonogiri,” ucapnya. 

Sementara itu, Dinas Penananaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri mencatat pada triwulan pertama dan ketiga 2022, aktivitas kesehatan manusia menduduki peringkat pertama nilai investasi berdasarkan sektor usaha, masing-masing senilai Rp366,1 miliar dan Rp59,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya