Soloraya
Selasa, 10 Januari 2023 - 15:34 WIB

Wow! UGR Tol di Joton Klaten Tembus Rp255 Miliar, Pencairan Butuh Waktu 3 Hari

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Joton, Kecamatan Jogonalan mengurus pencairan uang ganti rugi (UGR) untuk lahan mereka yang terdampak proyek tol Solo-Jogja, Selasa (10/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemilik 206 bidang lahan di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan menerima uang ganti rugi (UGR) lahan terdampak tol. Nilai UGR yang dicairkan mencapai Rp255 miliar.

Pembayaran UGR dilakukan selama tiga hari. Pada Selasa (10/1/2023) pembayaran UGR dilakukan untuk pembebasan 70 bidang lahan.

Advertisement

Pada Rabu (11/1/2023), pembayaran UGR dilakukan untuk pembebasan 68 bidang lahan. Terakhir, Kamis (12/1/2023) untuk pembebasan 68 bidang.

“Total nilai UGR yang dibayarkan selama tiga hari ini ada Rp255 miliar,” kata Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional, Sulistiyono, saat ditemui di sela pembayaran UGR di Joton, Selasa.

Advertisement

“Total nilai UGR yang dibayarkan selama tiga hari ini ada Rp255 miliar,” kata Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional, Sulistiyono, saat ditemui di sela pembayaran UGR di Joton, Selasa.

Belum semua tanah terdampak pembangunan tol Solo-Jogja di Joton yang menerima pembayaran UGR. Jumlah total bidang lahan terdampak mencapai 321 bidang termasuk tanah kas desa.

Pembebasan tanah kas desa menunggu proses musyawarah desa. Sementara, untuk tanah pribadi yang belum menerima pembayaran UGR tol karena masih ada kekurangan administrasi.

Advertisement

Joton menjadi desa di Klaten dengan jumlah total bidang lahan diterjang proyek tol Solo-Jogja terbanyak. Joton bakal menjadi salah satu simpang susun tol Solo-Jogja.

Guna pembebasan seluruh lahan terdampak di Joton, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp400 miliar. Sebagai informasi, proyek pembangunan tol Solo-Jogja di Klaten melewati 50 desa yang tersebar di 11 kecamatan.

Kepala Desa (Kades) Joton, Aris Gunawan, mengatakan lahan yang dibebaskan pembangunan tol Solo-Jogja di wilayah Joton berupa permukiman hingga sawah. Proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja menerjang permukiman di dua wilayah RT, yakni RT 004 Dukuh Bladu dan RT 005 Dukuh Desan Wetan.

Advertisement

Jumlah total keluarga di dua wilayah RT itu yang terdampak tol sebanyak 90 keluarga.

“Kedua RT itu masih dalam satu RW. Di dua RT itu yang terdampak tol sekitar 85 persen dari jumlah total keluarga yang tinggal di sana. Ada sekitar 90 keluarga yang harus relokasi,” kata Aris.

Selain permukiman dan sawah, ada dua masjid di wilayah Joton yang diterjang tol. Kedua masjid itu berada di tanah wakaf dan masing-masing dikelola yayasan di bawah Muhammadiyah dan yayasan di bawah NU.

Advertisement

Sementara, tanah kas desa yang diterjang tol di Joton mencapai 25 bidang. Desa berencana menggelar musyawarah desa pada pekan depan untuk proses pelepasan tanah kas serta mencari tanah kas pengganti.

Aris mengatakan Joton menjadi desa dengan jumlah bidang lahan terdampak paling banyak di Klaten. Joton menjadi simpang susun tol.

“Ke barat itu ke arah Jogja dan yang ke timur ke arah Solo. Dari selatan itu atau dari Desa Tangkisan Pos, Kecamatan Jogonalan untuk pintu masuk dan keluar. Sementara, ke utara atau Borangan untuk exit tol,” kata Aris.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif