SOLOPOS.COM - Ragam wisata air di Objek Wisata Tlatar, Boyolali. (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Desa Kebonbimo Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali menjadi salah satu desa wisata yang mengandalkan potensi sumber daya air dalam pengembangannya.

Objek Wisata Tlatar menjadi salah satu yang unggulan mereka. Selain itu, di kawasan tersebut juga terdapat kolam renang internasional, warung apung, dan wahana permaina outbond.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kalau PADes [Pendapatan Asli Desa] di desa kami, khususnya di Desa Kebonbimo, kami desa wisata. Khususnya di Tlatar. Dan PAD-nya lumayan banyak, karena di Kebonbimo juga ada beberapa parkir yang sudah berdiri. Itu juga menjadi PAD kami,” ucap Kepala Desa Kebonbimo, Sudadi saat ditemui Solopos.com di kantor Bupati, Rabu (28/12/2022).

Sudadi menjelaskan, Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) di Desa Kebonbimo bernilai sekitar Rp1,05 miliar pada 2022. Kemudian, hampir 50 persen PADes di Kebonbimo bersumber dari pengembangan wisata.

“Untuk realitanya lupa, tapi ada [sekitar] 50% dari APBDes, kurang lebih sekitar Rp460 juta,” kata dia.

Baca juga: Inilah Profil Desa Conto Wonogiri, Peraih Predikat Wisata Terbaik di Jateng

Objek wisata di Kebonbimo berdiri di atas tanah kas desa dan tanah kas bengkok. “Untuk pengembangan objek wisata kami bekerja sama dengan sejumlah pihak,” katanya.

Dalam pegembangan objek wisata Tlatar, kata Sudadi, pemerintah desa bekerja sama dengan Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata (Disporapar) dan pengusaha-pengusaha di Kebonbimo.

Menurut Sudadi, Disporapar setidaknya memanfaatkan lahan milik desa dengan luas sekitar 1,5 hektare. “Di situ [lahan milik desa] ada kolam renang internasional, ada rumah makan apung,” terangnya.

Selain pengembangan wisata, Desa Kebonbimo berencana mendirikan objek wisata mandiri pada 2023. Artinya dikelola secara mandiri menggunakan kelembagaan BUMDes.

“Tapi di luar objek wisata tersebut [yang sudah ada]. Itu murni dari pemerintah Desa Kebonbimo,” kata Sudadi.

Baca juga: Didampingi Tim UKSW, Desa Agrowisata di Magelang Ini Olah Sayur Jadi Nuget

Rencananya, Desa Kebonbimo mengembangkan potensi sumber daya air dan kuliner yang ada di desa. Sudadi membocorkan tidak ada tiket masuk di objek wisata yang direncanakan itu. Kemudian, harga untuk kuliner di tempat wisata baru juga akan diseragamkan.

“Jadi gratis masuk, dengan tujuan mereka akan kuliner. Kami hanya menjual produk dengan bekerja sama kepada masyarakat sekitar, UMKM sekitar,” kata dia.

Berkaitan dengan dana desa, Sudadi menjelaskan pada APBDes ada kenaikan anggaran dana desa sekitar Rp50 juta dari 2021 ke 2022. Sementara, Ia memperkirakan dana desa 2023 masih sama dengan 2022.

“Alhamdulillah di 2021, kemarin sampai di 2022 ada kenaikan [dana desa] Rp50 juta. Jadi desa kami sekarang menerima dana desa Rp1,05 miliar,” kata dia.

Lebih lanjut, Suhadi menjelaskan Desa kebonbimo punya karakteristik geografis desa yang memanjang. “Penduduknya sedikit, kurang lebih kalau KK-nya ada 1.368 KK, dengan jumlah penduduk sekitar 3.500 jiwa,” jelasnya.

Baca juga: Jauh-Jauh ke Bali, Para Kades di Sragen Belajar Kelola Desa Wisata dan BUMDes

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya