SOLOPOS.COM - Rektor Unsa, Astrid Widayani (kanan) dan Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi (kiri), saat melepas mahasiswa peserta KKN Tematik 2024 di rumah Dinas Bupati pada Senin (15/1/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR Smart village atau desa digital berbasis kewirausahaan akan dikembangkan di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Empat dusun di Ngringo menjadi sasaran program smart village, masing-masing Gunungwijil, Plosokerep, Benowo, dan Karangrejo.

Pengembangan smart village tersebut akan dikerjakan 78 mahasiswa Universitas Surakarta (Unsa) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2024.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rektor Unsa, Astrid Widayani, mengatakan KKN Tematik 2024 Smart Village di Desa Ngringo mulai berjalan pekan depan dan berakhir pada 27 Januari nanti. Para mahasiswa peserta KKN tematik ini dibagi empat kelompok. Masing-masing kelompok akan menggali potensi dan mendampingi warga dusun di lokasi KKN untuk mewujudkan smart people, smart environment, smart economic dan smart government.

Astrid mengatakan smart village di Karanganyar sudah diawali di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso. Hanya, implementasinya berlainan. Smart village di Kemuning lebih ke wisata dan digitalisasi ekonomi. Sedangkan di Desa Ngringo penggalian potensi akan jauh lebih luas mengingat jumlah penduduknya banyak dan mewakili semua latar belakang sosial ekonomi.

“KKN Unsa temanik di Desa Ngringo dengan mengusung tema smart village ini baru kali pertama. Desa ini memiliki beberapa persoalan yang perlu mendapat perhatian, seperti permasalahan lingkungan hingga pemasaran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” kata Astrid selepas acara pelepasan Mahasiswa KKN Unsa Tematik 2024 di Ruang Anthorium Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Senin (15/1/2024).

Astrid menambahkan, pemilihan Desa Ngringo karena juga lokasinya dekat dengan kampus Unsa. Konsep smart village kewirausahaan di Desa Ngringo akan menjadi pilot project atau percontohan bagi desa lain di Karanganyar.

Dipilihnya Desa Ngringo, menurut Astrid, karena merupakan kawasan padat penduduk dengan beragam latar pendidikan dan profesi. Nantinya mahasiswa KKN akan mengeksplorasi semua permasalahan di lokasi tersebut. Melalui penerapan teknologi diharapkan Desa Ngringo mampu melakukan berbagai terobosan menjadi desa mandiri.

Smart village economic misalnya, nanti bentuknya bisa memberi kemudahan pemasaran pelaku UMKM lewat marketplace. Karena masih banyak juga yang belum melek teknologi,” sambung wanita berkerudung tersebut.

Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, mengamini smart village telah dikembangkan di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso. Namun smart village di Kemuning lebih menyasar bidang pariwisata. Sementara smart village di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten akan digarap lebih untuk kewirausahaan.

“Ngringo itu jumlah penduduknya banyak sehingga memberikan diferensiasi sumber informasi,” kata dia.

Timotius memberikan dukungan penuh kepada Unsa dalam melaksanakan program KKN tematik 2024 di Desa Ngringo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya