SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, saat meninjau kesiapan kendaraan Operasi Lilin Candi 2023 di halaman Mapolres Boyolali, Jumat (22/12/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 1.007 personel gabungan akan mengamankan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 di wilayah Boyolali, Jawa Tengah.

Bakal ada 10 pos pengamanan yang dibangun oleh Polres Boyolali di momen Nataru untuk menunjang pengamanan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan Operasi Lilin Candi 2023 akan berlangsung mulai 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.

Sebanyak 1.007 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan berbagai unsur lainnya akan turun ke lapangan mengamankan Nataru di Boyolali.

Ia menjelaskan seribuan personel gabungan tersebut akan mengamankan situasi mudik-balik, jalur wisata, ibadah perayaan Natal serta rangkaian ibadah lainnya, dan perayaan Tahun Baru di Boyolali.

“Total ada 53 gereja yang merayakan Natal, ada 50 gereja Kristen Protestan dan tiga gereja Katolik. Nanti ditambah satu kali oikumene atau Natal bersama pada 27 Desember 2023 nanti di Semar Resto,” kata dia saat ditemui seusai Apel Siaga Operasi Lilin Candi 2023 di Halaman Mapolres Boyolali, Jumat (22/12/2023).

Selanjutnya, Petrus menyampaikan terdapat 10 pos pengamanan (Pospam) di Boyolali.

Ia memerinci terdapat satu pos terpadu yang dibuat di Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Boyolali.

Lalu, ada dua pospam di rest area tol Solo Semarang KM 487A dan 487B, dua pospam di Exit Tol Mojosongo dan Exit Tol Bandara, dan juga dua pospam di Pasar Ampel dan Pertigaan Bangak.

Lalu, tiga pos pantau berada di pos pantau Grawah Cepogo, Gerbang Tol (GT) Banyudono, dan Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Merbabu.

Petrus menyampaikan akan ada sekitar 1.000 orang jemaat yang akan merayakan Natal di gereja tersebut.

Dengan begitu, ia mengatakan perayaan gereja terbesar dilakukan di tempat tersebut.

“Kemudian untuk pos-pos pengamanan di tiap-tiap gereja, kami juga mendirikan pos-pos di sana, yang kami berkoordinasi dengan para pengurus dari gereja-gereja setempat,” jelas dia.

Ia menyampaikan telah berkoordinasi dan memberikan pelatihan kepada perwakilan pengurus gereja untuk secara swakarsa melakukan pengamanan.

Petrus menyebut kepolisian sudah memberikan pelatihan menggunakan metal detector, kemudian nantinya personel akan ditempatkan untuk membantu pengamanan.

“Kami juga mengimbau kepada umat [jemaat] tidak membawa barang-barang dalam kapasitas yang besar seperti tas besar. Sebisa mungkin hanya untuk kitab suci dan peralatan yang membantu khusyuknya ibadah,” jelas dia.

Puncak Arus Mudik

Petrus mengatakan untuk mengantisipasi puncak arus mudik dengan terus berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait.

Ia mengatakan personel juga akan bersiaga di pospam masing-masing untuk membantu kelancaran pemudik.

“Contoh di tol, kami juga bersinergi dengan pengelola jalan tol, PT JMJ. Lalu Pertamina nanti secara mobile bersama kami akan membantu pemudik semisal terdapat mobil kehabisan bahan bakar. Kami juga bersama stakeholder lain jika ada kendaraan yang bannya bocor atau mengalami trouble,” jelas dia.

Terkait keamanan saat mudik, Petrus mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memastikan rumah yang ditinggalkan dalam keadaan aman.

Ia juga meminta masyarakat mematikan listrik dan saluran yang bisa memicu kebakaran.

“Kami lakukan patroli setiap malam untuk memastikan bahwa masyarakat pergi meninggalkan rumah dengan aman dan nyaman,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya