SOLOPOS.COM - Aksi bersih-bersih digelar di bendung suplesi Blambangan, Desa Kebonharjo, Kecamatan Polanharjo Klaten, untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Rabu (5/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Seratusan orang mulai petani hingga sukarelawan menggelar aksi pemeliharaan irigasi bendung suplesi Blambangan di Desa Kebonharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (5/6/2024). Aksi kolektif itu digelar sekaligus untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup.

Aksi itu diikuti petani, aparat pemerintah, PT TIV Aqua Klaten, Shind Jogja, Gita Pertiwi, Pusur Institute, Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A), multistakeholders forum (MSF), akademisi hingga pelaku usaha di kawasan tengah Sub Das Pusur.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kegiatan yang juga melibatkan sekolah adiwiyata yakni SMPN 2 Karangdowo itu dilakukan dengan membersihkan sedimentasi dan sampah di sepanjang saluran.

Salah satu petani yang ikut aksi tersebut, Eksan Hartanto, mengatakan empat tahun lalu bendung suplesi Blambangan direvitalisasi oleh pemerintah. Sebelumnya, bendungan peninggalan Belanda di Sungai Jebol itu sempat ambrol.

Eksan mengatakan pasokan air dari saluran itu menambah ketersediaan air untuk irigasi pertanian di wilayahnya, Desa/Kecamatan Delanggu, selain mengandalkan aliran dari Sungai Pusur. Apalagi di masa tanam (MT) II dan III bersamaan dengan musim kemarau.

“Karena kemarau, harapannya debit air tetap terjaga dan aliran air tidak terhambat melalui kegiatan pembersihan. Saat musim hujan tidak terjadi banjir karena sedimentasi dari walet pati onggok,” kata Eksan di sela aksi bersih-bersih.

Stakeholder Relation Manager Aqua Klaten, Rama Zakaria, mengatakan kegiatan bersih-bersih bendungan di Kebonharjo, Polanharjo, itu digelar menindaklanjuti hasil diskusi dengan para petani.

Bendung suplesi Blambangan berada di kawasan tengah Sub DAS Pusur dan berperan penting sebagai pendukung irigasi di 11 desa yang berada di tiga kecamatan yakni Delanggu, Wonosari, dan Juwiring. Daerah irigasi dari bendung itu mencapai seluas 1.100 hektare (ha).

“Kegiatan hari ini sangat tepat dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini yakni restorasi lahan, penggurunan, serta ketahanan terhadap kekeringan. Harapannya upaya hari ini menginspirasi daerah lain bagaimana memitigasi kekeringan. Saat kemarau memang air berkurang, tetapi bagaimana memanajemen air itu agar tetap mengalir,” jelas Rama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya