SOLOPOS.COM - Ilustrasi: Untung Wibowo Sukawati saat berbincang dengan wartawan di Taman nDayu Park Sragen, akhir pekan lalu. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dua bakal calon bupati (cabup) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berbicara tentang strategi penanganan kemiskinan yang selama ini menjadi momok di Bumi Sukowati.

Bakal cabup dari PDIP Untung Wibowo Sukawati menyebut mengatasi kemiskinan dengan pembenahan data menuju single data kemiskinan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sementara bakal cabup yang mendaftar di empat partai politik (parpol) di Sragen, Sigit Pamungkas menyebut strategi pengentasan kemiskinan dilakukan dari sektor pendidikan keluarga miskin.

Bowo, sapaan Untung Wibowo Sukawati yang juga Ketua DPC PDIP Sragen, melihat dalam penanganan kemiskinan yang terpenting terletak pada data kemiskinan.

Dia menyatakan ke depan akan memotret kondisi riil di masyarakat dengan melibatkan akademisi supaya hasinya objektif.

Dia menginginkan data yang kongkret tentang kemiskinan di Sragen, bahwa yang mana data yang betul-betul membutuhkan, mana yang sudah mandiri dan mana yang bisa diwisuda terbebas dari kemiskinan.

“Data tersebut dikoordinasikan ke provinsi dan pusat sehingga terjadi perbaikan data. Data sekarang itu bukannya tidak valid tetapi ada ketidaksamaan data antarlembaga. Data di kabupaten lain dengan data di provinsi. Data di kabupaten berbeda dengan BPS [Badan Pusat Statistik]. Ke depan memang menuju ke single data. Pesan Rakernas PDIP juga ke depan memakai single data sehingga ketika ada subsidi menjadi tepat sasaran,” jelasnya.

Menjelang pilkada ini, Bowo meminta seluruh struktur dan para legislator terpilih untuk tetap terjun ke lapangan untuk berjuang memenangkan Pilkada Sragen 2024.

Dia mengatakan kader PDIP diperintahkan Ketua Umum PDIP untuk terus konsolidasi dan mendekati masyarakat.

Sementara, Tenaga Ahli Staf Kepresidenan Sigit Pamungkas yang mendaftar di empat parpol memiliki strategi pengentasan kemiskinan yang berbeda.

Sigit mendaftar sebagai bakal cabup di Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PKB.

Dia melihat kemiskinan itu dari faktor utama penyebab kemiskinannya. Dia mengatakan suatu keluarga miskin biar dapat keluar dari kemiskinan maka harus diperkuat pada sektor pendidikannya.

“Setiap keluarga miskin harus ada yang menempuh pendidikan tinggi. Dengan pendidikan tinggi itu diharapkan terjadi transformasi sosial sehingga mengalami mobilisasi vertikal dari keluarga kurang mampu menjadi keluarga yang sejahtera. Untuk jangka pendeknya, pengentasan kemiskinan dilakukan dengan membantu mereka lewat usaha agar menghasilkan pendapatan bagi keluarga,” jelasnya.

Sigit menyatakan program yang sudah berjalan baik di Sragen sekarang akan dilanjutkan. Dia menyampaikan kesinambungan program yang baik itu penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya