Soloraya
Kamis, 22 Februari 2024 - 16:14 WIB

2 Orang Meninggal, Begini Kronologi Kecelakaan Bus Vs Pikap di Ampel Boyolali

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus terguling seusai bertabrakan dengan pikap di Jalan Solo-Semarang, Urutsewu, Ampel, Boyolali, Kamis (22/2/2024). (Istimewa/Satlantas Polres Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Dua orang meninggal dunia akibat kecelakaan pikap tabrak bus di Jalan Solo-Semarang, Dukuh/Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali, Kamis (22/2/2024) sekitar pukul 03.45 WIB.

Korban meninggal masing-masing sopir pikap bernama Triyanto, 35, warga Dukuh Geneng, Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali, dan penumpang pikap bernama Dimas Priyo Nugroho, 26, warga Desa Sragen Tengah, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.

Advertisement

Keduanya mengalami luka berat di kepala dan meninggal di RSUD Pandan Arang, Boyolali. Sementara itu, sopir bus atas nama Dewo Daryanto, 45, warga Temanggung, selamat.

Namun ada dua penumpang bus yang mengalami luka ringan akibat kecelakaan pikap tabrak bus di Ampel, Boyolali, itu. Satu penumpang, Wakitno, 57, warga Banyuanyar, Banjarsari, Solo, mengalami luka ringan pada kaki kanan dan dalam kondisi sadar di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Advertisement

Namun ada dua penumpang bus yang mengalami luka ringan akibat kecelakaan pikap tabrak bus di Ampel, Boyolali, itu. Satu penumpang, Wakitno, 57, warga Banyuanyar, Banjarsari, Solo, mengalami luka ringan pada kaki kanan dan dalam kondisi sadar di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Sementara satu penumpang lain atas nama Albertus Bambang Santoso, 61, warga Desa Banaran, Delanggu, Klaten, mengalami luka ringan berupa lecet pada dahi, sadar, dan dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Berdasarkan informasi kronologi yang diperoleh Solopos.com, kecelakaan itu bermula ketika mobil Mitsubishi Pick Up berpelat nomor H 1912 UB yang dikemudikan Triyanto dengan penumpang Dimas melaju dari arah utara atau Semarang menuju Solo.

Advertisement

Bus dan pikap itu bertabrakan hingga bus sempat terguling miring dan melintang hampir menutup seluruh badan jalan Solo-Semarang wilayah Ampel, Boyolali. Kaca bagian depan bus pecah dan bempernya penyok.

Minim Penerangan

Sementara mobil pikap ringsek parah. Dari foto-foto yang diperoleh Solopos.com, kaca bagian depan pecah dan penyok hingga roda setir menjorok ke depan. Pintu bagian pengemudi mobil terbuka hingga hampir patah. Begitu juga bak pikap yang rusak parah.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, mewakili Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto, menduga mobil pikap itu hendak mengantar atau mengambil barang dagangan.

Advertisement

Menurut Budi, lokasi kejadian kecelakaan itu memang minim penerangan jalan. Namun, ia menjelaskan di lokasi sudah terdapat perambuan dan markah terutama markah jalan tidak putus.

“Jika ada markah jalan yang tidak terputus, di situ semua pengendara jalan baik roda dua, empat, tidak boleh mendahului sama sekali karena di situ sebagai daerah rawan kecelakaan, ramai, atau sempit,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com, Kamis.

Lebih lanjut, Budi mengimbau masyarakat terus mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Ia mengatakan kecelakaan lalu lintas biasanya diawali dari pelanggaran aturan lalu lintas.

Advertisement

“Ternyata [kejadian] ini dari satu pelanggaran yaitu melanggar markah jalan, akibatnya fatal. Maka saya imbau masyarakat untuk patuh dengan rambu-rambu lalu lintas dan perhatikan batas kecepatan,” imbau Budi

Sementara itu, sukarelawan Kompak Boyolali, Gogon Irama, mengungkapkan ia yang ditugaskan mengambil jenazah korban kecelakaan pikap tabrak bus di Jalan Solo-Semarang, Ampel, itu untuk dibawa ke rumah duka.

“Dua-duanya orang Banyuanyar, Ampel. Walaupun satunya alamat di KTP Sragen, tapi domisili di Banyuanyar. Satu dimakamkan pukul 11.00 WIB, satunya pukul 13.00 WIB,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif