Soloraya
Jumat, 27 Oktober 2023 - 09:22 WIB

20 Desa di Klaten Terdampak Angin Kencang, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atap teras sebuah apotek rusak setelah angin kencang menerjang di wilayah Delanggu, Klaten, Kamis (26/10/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Puluhan lokasi di Klaten terdampak kerusakan setelah terjadi hujan disertai angin kencang, Kamis (26/10/2023) sore. Nilai kerusakan akibat dampak tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Berdasarkan data laporan kejadian dari BPBD Klaten per Jumat (27/10/2023) pukul 03.45 WIB, dampak angin kencang terjadi di 20 desa yang tersebar di delapan kecamatan meliputi Kecamatan Karangdowo, Delanggu, Juwiring, Ceper, Tulung, Polanharjo, Pedan, dan Wonosari.

Advertisement

Dampak kerusakan tercatat berada di 33 lokasi meliputi kerusakan rumah, tiang penerangan jalan patah, baliho, serta fasilitas desa. Nilai total kerusakan ditaksir Rp420 juta.

Lokasi kerusakan menyebar di sejumlah kecamatan meliputi Kecamatan Karangdowo, Delanggu, Juwiring, Ceper, Tulung, Polanharjo, serta Pedan. Paling banyak dampak angin kencang berada di Kecamatan Delanggu.

Advertisement

Lokasi kerusakan menyebar di sejumlah kecamatan meliputi Kecamatan Karangdowo, Delanggu, Juwiring, Ceper, Tulung, Polanharjo, serta Pedan. Paling banyak dampak angin kencang berada di Kecamatan Delanggu.

Dari puluhan lokasi tersebut, tingkat kerusakan bervariasi, yakni rusak ringan (21 titik), rusak sedang (6 titik), dan rusak berat (7 titik). Fasilitas yang mengalami rusak berat bervariasi mulai baliho, tiang penerangan jalan, serta joglo balai desa.

Salah satu fasilitas yang mengalami rusak berat yakni joglo balai Desa Tambak, Kecamatan Karangdowo dengan nilai kerusakan ditaksir Rp186 juta.

Advertisement

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan peristiwa hujan deras disertai angin kencang serta puting beliung sering terjadi ketika masa peralihan musim antara musim hujan dan kemarau atau sering disebut pancaroba. Atas hal tersebut, BPBD mengimbau warga agar melakukan mitigasi, salah satunya dengan mengecek kondisi pohon di sekitar lingkungan rumah atau permukiman.

Dahan atau ranting pohon yang rawan menyebabkan kerusakan atau bahkan korban jiwa dipangkas. Pengelola gedung serta papan reklame juga diimbau untuk mengecek kembali kekuatan bangunan untuk meminimalisasi risiko ambruk atau rusak diterjang angin.

“Kemudian ketika terjadi hujan deras dan angin kencang hindari tempat berteduh yang rawan rubuh seperti di bawah pohon, tiang listrik, baliho, dan lain-lain,” kata Nur Tjahjono saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Advertisement

Sebelumnya, Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, mengatakan penanganan dampak angin kencang dilakukan dengan cepat oleh warga bersama BPBD, relawan, Polri, TNI, serta PLN.

“Kami terus melakukan penyisiran dampak angin kencang sore ini,” kata Yoga di sela pengecekan dampak angin ribut bersama Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna di Kecamatan Delanggu, Kamis malam.

Yoga juga mengimbau warga untuk melakukan mitigasi. Upaya mitigasi itu dilakukan dengan memangkas dahan atau ranting pohon yang rawan patah diterjang angin kencang dan berpotensi menyebabkan kerusakan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif