SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Sukowati Nglangon, Sragen, masuk dalam daftar prioritas perbaikan pasar tradisional di 2024, Sabtu (23/3/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 20 dari 45 pasar tradisional yang dikelola Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen perlu perbaikan karena rusak. Tahun ini ada enam pasar yang akan diperbaiki dengan anggaran total Rp196,91 juta. Sisanya diperbaiki secara bertahan pada 2024.

Pasar tradisional yang butuh perbaikan itu di antaranya Pasar Saren di Kecamatan Kalijambe yang atapnya rusak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, mengungkapkan Diskumindag mengelola 45 pasar tradisional yang terbagi atas tipe A, B,C, dan D. Dari 45 pasar tradisional itu, ujar dia, 25 pasar dalam kondisi baik dan 20 pasar memerlukan perbaikan.

“Selama 2015-2024, Diskumindag sudah merevitalisasi 24 pasar tradisional, ditambah Pasar Bunder Sragen yang direvitalisasi pada 2009 lalu. Untuk 2024 ini tidak ada revitalisasi pasar melainkan hanya perbaikan ringan,” jelas Cosmas kepada Solopos.com, Sabtu (23/3/2024).

Empat tipe pasar tradisional yang disebut Cosmas tersebut diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 9/2023 dengan rincian pasar tipe A (minimal 400 pedagang) ada 12 pasar; tipe B (minimal 275 pedagang) ada dua pasar; tipe C (minimal 200 pedagang) ada di 13 pasar; dan tipe D (minimal 100 pedagang) ada 18 pasar.

“Keluhan pasar yang rusak itu, seperti Pasar Saren yang atap bangunan pengelola sudah ambruk. Kemudian Pasar Sragen Kota yang sering ada keluhan juga diperhatikan. Yang parah ya di Pasar Gemolong,” kata Cosmas.

Pasar Gemolong rencananya direlokasi ke Kragilan dengan menempati lahan 32.960 meter persegi. Butuh dana hingga Rp80 miliar untuk mewujudkannya. Diskumindag sempat mengajukan permohonan  pembangunan Pasar Gemolong ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan masuk dalam 10 besar prioritas.

“Karena anggaran terbatas akhirnya ada dua kabupaten yang mendapat. Kami akan ajukan lagi dengan konsep pasar tematik wisata. Rencana ini sudah disampaikan ke pedagang,” jelasnya.

Kabid Sarana Distribusi Perdagangan Diskumindag Sragen, Aan Suyitno, menyampaikan enam pasar yang akan mendapat perbaikan ringan yakni Pasar Kota Sragen, Pasar Bunder, Pasar Banaran, Pasar Sukodono, Pasar Sumberlawang, dan Pasar Sukowati. Jenis pekerjaan yang akan dilakukan mulai dari perbaikan kanopi, perbaikan pintu pasar, perbaikan MCK, perbaikan drainase, perbaikan rabat jalan, dan seterusnya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasar.

“Khusus untuk Pasar Saren diusulkan di APBD Perubahan 2024,” ujarnya.

Pada 2025, Diskumindag mengusulkan perbaikan pasar lanjutan senilai Rp301,67 juta untuk delapan pasar tradisional, yaitu Pasar Bunder, Pasar Sragen Kota, Pasar Gemolong, Pasar Plupuh, Pasar Sumberlawang, Pasar Tangen, Pasar Made Ngrampal; dan Pasar Ngarum Ngrampal.

“Anggarannya dibagi-bagi sesuai dengan prioritas penanganan kerusakan di 2024. Jadi untuk enam pasar itu mendapat alokasi Rp25 juta-Rp44 juta,” jelasnya.

Untuk meningkatkan pendapatan, Pemkab menerapkan parkir secara elektronik namun baru di Pasar Sukowati yang merupakan pasar tipe A. Pasar yang menempati lahan 24.700 meter persegi dengan luas bangunan 14.500 meter persegi itu ditempati 1.057 pedagang di los dan kios.

“Paling sepi, retribusi parkir di Pasar Sukowati bisa menembus pendapatan Rp2 juta per hari. Dulu saat masih jadi Pasar Nglangon, dalam setahun hanya dapat Rp17 juta. Sekarang di Pasar Sukowati capaian itu bisa tertutup dalam waktu kurang dari 10 hari,” jelasnya.

Cosmas mengatakan pendapatan parkir harian Rp2,3 juta-Rp2,5 juta. Pemberlakukan parkir elektronik efektif meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) meskipun ada pedagang yang masih mengeluh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya