SOLOPOS.COM - Anggota tim manajemen Front One Hotel Sragen berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung Front One Hotel sebagai hotel terbaik di Sragen dalam perayaan 2nd anniversary di hotel setempat, Jumat (8/12/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Front One Hotel yang terletak di Jl. Brigjen Katamso No. 37, Sragen, genap berusia dua tahun. Sebagai ungkapan syukur, digelar perayaan bertajuk Happy 2nd Anniversary di lantai III Front One Hotel Sragen pada Jumat (8/12/2023) malam.

Kini, hotel terbaik di Sragen itu menyulap smoking area menjadi meeting room dan menghadirkan chef baru untuk memberi pengalaman baru bagi para tamu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Perayaan ulang tahun yang kedua tersebut dihadiri owner Wagianto Angkasa Wijaya yang juga owner PT Angkasa Wijaya International. Angkasa Wijaya memotong kue tart kali pertama dan diberikan kepada General Manager Front One Hotel Sragen Sri Hartoto. Kemudian, dia memotong tumpeng nasi kuning yang diberikan secara spesial kepada ibundanya.

front one hotel terbaik
Owner Front One Hotel Angkasa Wijaya memberikan potongan kue kepada istri tercintanya saat perayaan 2nd anniversary Front One Hotel Sragen, Jumat (8/12/2023) malam. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Angkasa mengapresiasi kiprah para karyawan dan karyawati Front One Hotel Sragen yang mendedikasikan diri mereka untuk kesuksesan Front One Hotel Sragen. Dia mengingat momentum peletakan batu pertama di Sragen dalam situasi pandemi Covid-19.

“Saat itu banyak pengusaha yang gulung tikar. Banyak hotel tutup dan dijual murah pada 2020-2021 dan tidak tahu kapan pandemi berakhir. Alhamdulillah, kami optimistis. Kami justru meletakkan batu pertama pada November 2021 dan kemudian di-launching. Ternyata pertumbuhan semakin bagus dan rata-rata okupansi setiap hari hampir 100%,” ujar Angkasa dalam sambutannya.

Lebih lanjut, dia kagum dengan manajemen Front One Hotel Sragen yang mampu menyulap area merokok menjadi meeting room dan hampir setiap hari ruangan itu terpakai. Sejak awal, Angkasa memang menginginkan ada area untuk smoking dan kini area itu dapat digunakan untuk meeting room tanpa menghilangkan fungsi smoking area itu.

“Ini hasil kerja keras tim. Jajaran manajamen Pak Toto dan karyawan membikin Front One Hotel ini luar biasa. Kami bermimpi Front One Hotel Sragen ini lebih baik dan lebih baik,” harapnya.

General Manager Front One Hotel Sragen, Sri Hartoto, pun memberi apresiasi kepada semua pihak yang mendukung Front One Hotel Sragen selama dua tahun terakhir. Dia berharap di 2024 juga mendapatkan dukungan yang sama yang terus terjalin.

Dia mengaku keberhasilan tersebut tidak akan tercapai tanpa bantuan tim yang hebat. Pada kesempatan itu, tim manajemen Front One Hotel Sragen berterima kasih kepada stakeholders dan mengundang mereka untuk merayakan Tahun Baru 2024 di Hotel Front One Sragen.

Toto, sapaan akrabnya, mengatakan Front One Hotel Sragen mulai bangkit ketika pandemi Covid-19 mulai berakhir. Awal buka pada 2022 pun mulai beranjak naik dan pada tahun kedua, 2023, semakin baik. Maka pada tahun 2024 mendatang, Toto optimistis semakin baik lagi.

Dia meningkatkan kualitas dari sisi produk dan pelayanan. Dari sisi produk, Toto menyampaikan ruang yang awalnya untuk merokok dapat disulap menjadi area meeting dan ternyata targetnya pun tercapai.

“Kemudian untuk okupansi setiap tahun meningkat 5%-10% dan tahun depan tentunya juga naik tak jauh-jauh dari angka itu. Rata-rata okupansi setiap bulannya di angka 80% dengan jumlah tamu sampai 3.000-an orang per bulan karena tidak hanya tamu yang menginap tetapi banyak tamu yang meeting,” jelasnya.

Toto menerangkan Front One Hotel Sragen memiliki 45 kamar dengan empat kelas, yakni standart, superior, delux, dan executive. Dia menyatakan segmentasi atas empat kelas itu merata sejak awal tahun. Untuk pengembangan ke depan, Toto akan melihat prospek ke depan seperti apa.

“Kemudian dari sisi menu, kami memiliki chef baru yang akan memberi warna tersendiri. Orang akan dapat pengalaman baru dari menu kami, tidak hanya menu Nusantara tetapi juga Western,” ujarnya.

Chef baru itu bernama Chef Tino yang memiliki latar belakang koki makanan Indonesia dan Western. “Kalau makanan yang digemari tentu mengikuti pasar. Sekarang lebih banyak yang menu Indonesia. Kalau pasarnya Western ada bisa dinaikkan. Tantangan chef sekarang itu meningkatkan makanan Indonesia dengan tampilan dan nuansa internasional,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya