SOLOPOS.COM - Kondisi cuaca ekstrem hujan berkabut di wilayah Selo, Boyolali, Jumat (19/1/2023) sore. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mendata ada tiga kecamatan di Kota Susu yang terdampak cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang pada Jumat (19/1/2024). Cuaca ekstrem itu memicu bencana berupa tanah longsor hingga rumah rusak.

Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma, menyampaikan tim reaksi cepat (TRC) BPBD melakukan kegiatan pembersihan longsoran, pohon tumbang, asesmen angin puting beliung, pemberian bantuan logistik, dan pembersihan sampah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kejadian [longsor] di Desa Lencoh, jalan penghubung Suroteleng-Lencoh dan di Desa Samiran, Kecamatan Selo. Lalu, Desa Ngagrong, Kecamatan Gladagsari, dan Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari,” jelas dia kepada Solopos.com, Jumat.

Ia menjelaskan bencana terjadi karena sebagian wilayah Boyolali mengalami cuaca ekstrem berupa hujan dan angin yang menyebabkan pohon tumbang di beberapa lokasi, kemudian tebing longsor di Desa Lencoh, dan kejadian lain.

TRC BPBD Boyolali telah melaksanakan asesmen dan membersihkan longsoran yang menutup akses jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) di Desa Lencoh dan jalan desa di Samiran.

Kemudian, BPBD juga melaksanakan asesmen bencana longsor di jalan Suroteleng-Lencoh yang tersebar di empat lokasi dan sudah dilaksanakan pembersihan oleh warga. “Lalu ada pembersihan pohon tumbang di Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, sudah dilaksanakan bersama sukarelawan dan warga,” jelasnya.

Selanjutnya, ada pula asesmen rumah terdampak cuaca ekstrem berupa angin puting beliung dan pemberian bantuan logistik kepada warga. Pertama di Dukuh Wonolelo, Desa Ngagrong, Gladagsari, bantuan diberikan kepada keluarga Suyanto yang terdiri dari empat jiwa.

Rumah Suyanto rusak pada bagian atap yakni asbes kamar tidur yang rusak sebanyak empat lembar. Lalu gereja di dukuh yang sama juga mengalami kerusakan pada genting dan kaca. Tidak ada korban jiwa dalam dua kejadian tersebut.

Antisipasi Banjir

“Ada satu kegiatan sebagai bentuk antisipasi kemungkinan banjir di Sungai Pengging yaitu pembersihan material sampah bersama sukarelawan Komunitas Pemerhati Sungai Adhidwara Pujangga,” jelas dia.

Sementara itu, bencana tanah longsor paling parah akibat cuaca eksrem pada Jumat di Boyolali terjadi di jalur SSB, Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo. Tebing setinggi 6 meter sampai 7 meter dan panjang 75 meter longsor dan menutup jalan pada Jumat (19/1/2024) pagi.

Akibat kejadian itu, dua kendaraan yang tengah melintas terseret hingga masuk ke ladang warga yang posisinya enam meter lebih rendah dari jalan. Salah satu mobil itu sampai terguling. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dari kejadian itu.

Kepala BPBD Boyolali, Suratno, menyampaikan longsor di Dukuh Tritis terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Akibatnya, jalur SSB baik dari arah Solo-Magelang dan sebaliknya tidak bisa dilalui.

Kades Jrakah, Tumar, yang kebetulan berada di lokasi menyampaikan longsor terjadi empat kali dari pukul 05.00 WIB-07.00 WIB. “Longsoran kedua sekitar pukul 05.30 WIB. Longsoran ini yang kemungkinan membawa kedua mobil itu ke bawah,” kata dia.

Ia menjelaskan kedua mobil tersebut dari Musuk dan Cepogo. Pengemudi berhasil keluar dari mobil yang tergelincir. Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, satu mobil dalam posisi terguling miring sedangkan satu mobil lainnya terperosok tanpa terguling.

Arus lalu lintas sempat macet dengan antrean kendaraan mengular baik dari arah Solo maupun Magelang selama proses evakuasi dan pembersihan material longsor dari jalan. Sekitar pukul 12.30 WIB, jalur SSB baru bisa dilewati kendaraan meski hanya satu arah secara bergiliran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya