SOLOPOS.COM - Suasana peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak di Candi Sewu, Klaten, Kamis (23/5/2024). (klatenkab.go.id)

Solopos.com, KLATEN — Peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak ke-2568 TB atau tahun 2024 di pelataran Candi Sewu, Klaten, Kamis (23/5/2024), berlangsung khidmat dengan diwarnai kirab sarana puja berupa air dan api suci.

Acara yang diselenggarakan Keluarga Buddhayana Indonesia tersebut diikuti sekitar 4.000 umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia. Diberitakan laman resmi Pemkab Klaten, klatenkab.go.id, Jumat (24/5/2024), rangkaian Tri Suci Waisak di Candi Sewu sudah diawali sejak 15 Mei 2024 dengan pengambilan mata air.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Air yang digunakan untuk upacara tersebut diambil dari Boyolali, Temanggung, Klaten, Salatiga, dan Gunung Kidul. Setelah itu, dilanjutkan pengambilan api abadi Mrapen di Grobogan pada 18 Mei 2024.

Kegiatan puncak peringatan hari raya Waisak pada Kamis diawali dengan kirab sarana puja di Candi Lumbung menuju Candi Sewu. Prosesi kirab dilakukan dengan membawa sarana puja antara lain air suci dan api suci serta membawa gunungan hasil bumi dan tumpeng.

Kemudian ada pradaksina yang dilanjutkan dengan puja bhakti Waisak dan Dharmasanthi. Pelaksanaan puja bhakti dipimpin Suharno dan meditasi oleh Sangha. Acara berlangsung sampai malam dengan detik-detik Waisak 2024 pada pukul 20.52 WIB.

Salah satu Panitia Tri Suci Waisak Candi Sewu, Klaten, Bhikkhu Badra Palo Thera, menyampaikan peringatan Hari Raya Waisak 2024 diikuti umat Buddha dari seluruh daerah di Indonesia.

“Diikuti kurang lebih 4.000 umat Buddha, paling banyak dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tetapi ada juga dari luar kota seperti Medan, Riau, Banten, dan lainnya,” terang Bhikku Badra dalam artikel di laman klatenkab.go.id.

Waisak di Candi Sojiwan

Ia memaparkan tema peringatan Waisak yang digelar Keluarga Buddhayana Indonesia pada 2024 ini yakni keharmonisan merupakan pedoman hidup berdampingan dalam berbangsa.

“Harapannya dengan keharmonisan itu sumber kedamaian untuk menbangun bangsa yang baik dan maju. Karena dengan keharmonisan cinta kasih yang tumbuh dari umat Buddha akan membangun energi positif. Sehingga mampu memberikan kebahagiaan bagi semua makhluk,” jelasnya.

Sebelumnya, selain di Candi Sewu, perayaan Hari Raya Waisak juga berlangsung di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, di mana ratusan umat Buddha dari sejumlah daerah mengikuti serangkaian kegiatan. Salah satu kegiatan itu yakni ritual tiga langkah satu sujud sambil melantunkan doa-doa.

Ritual tiga langkah satu itu menjadi salah satu rangkaian dalam menyambut Hari Raya Waisak. Rangkaian kegiatan berlangsung selama sehari dan upacara sakral Waisak digelar pukul 18.00 WIB.

Biksu Sakya Sugata menjelaskan setiap tahun umat Buddha mengikuti upacara memperingati Hari Raya Waisak di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten. Tahun ini, ada 500-700 umat Buddha yang mengikuti upacara menjelang Waisak di candi tersebut. Mereka berasal dari berbagai daerah di antaranya Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan, Yogyakarta, hingga Kediri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya