Soloraya
Jumat, 29 September 2023 - 12:58 WIB

40 Dukuh di 16 Desa di Sukoharjo Kekeringan, 10.000 Jiwa Sulit Air

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyaluran bantuan air bersih oleh Kagama Sukoharjo lepada warga terdampak kekeringan di Kabupaten Makmur, Sukoharjo, Minggu (3/9/2034). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO —  Wilayah kekeringan di Kabupaten Sukoharjo terus meluas disusul dengan jumlah warga kekurangan air bersih yang semakin meningkat.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedikitnya ada 2.838 kepala keluarga atau 10.327 jiwa terdampak. Mereka tersebar di 40 dukuh di 16 desa di 3 kecamatan.

Advertisement

Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan jumlah tersebut berdasarkan data terakhir pada Rabu (27/9/2023). “Jumlah desa dan warga terus meningkat. Sedangkan kecamatannya sama masih di tiga kecamatan yakni di Tawangsari, Weru, dan Bulu,” jelasnya, Jumat (29/9/2023).

Diprediksi sebelumnya September akan menjadi puncak kemarau di tengah fenomena alam El Nino. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah warga kekurangan air bersih. Suhu udara tinggi juga berpengaruh besar pada semakin meluasnya wilayah kekeringan.

BPBD Sukoharjo memastikan warga di 16 desa terdampak kekeringan tersebut telah mendapat bantuan air bersih. Pengiriman bantuan air bersih dilakukan secara rutin bergantian sesuai jadwal dan kesiapan mobil pengangkut air.

Advertisement

Pemangku wilayah seperti camat dan kepala desa dan lainnya sudah diterjunkan untuk memantau kondisi warga. Selama ini warga mengandalkan air bersih dari sumur yang rawan kering akibat panas ekstrem.

Selain itu ada juga program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dari pemerintah pusat. Sayangnya, sepanjang musim kemarau ini debit airnya menurun dan tidak mampu memenuhi kebutuhan warga setiap harinya. Pamsimas masih bisa digunakan dalam waktu dua atau tiga hari sambil menunggu tampungan air penuh.

“Saat ini camat dan kepala desa kami minta ikut memantau agar saat warga kekurangan air bersih bisa langsung diketahui dan dimintakan bantuan sehingga kami bisa segera mengirim,” papar Ariyanto.

Advertisement

Pada bagian lain, cuaca kemarau panjang juga mengakibatkan kawasan lahan hutan di lereng perbukitan Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo kembali terbakar pada Kamis (28/9/2023) malam. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)  Sukoharjo, Margono, mengatakan kebakaran diduga kuat karena cuaca yang kering dan angin kencang.

Kin petugas gabungan harus bersiaga dan memantau situasi, mengingat titik api sulit dijangkau dan medan cukup berbahaya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif