SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan SMPN 3 Delanggu, Klaten, yang rusak pada bagian atap teras akibat angin kencang pada Kamis (26/10/2023). Foto diambil Jumat (27/10/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sedikitnya lima bangunan sekolah di wilayah Kecamatan Delanggu dan Kecamatan Wonosari, Klaten, ikut terdampak dan mengalami kerusakan akibat hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (26/10/2023) sore.

Kerusakan itu terutama pada bagian atap. Di SMAN 1 Wonosari, plafon dua ruang kelas ambrol. Sementara di SMPN 3 Delanggu, atap teras ruang kelas tertimpa pohon tumbang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di SDN 3 Wadunggetas, Kecamatan Wonosari, kerusakan terjadi pada atap gudang, kamar mandi, serta tempat parkir. Di SDN 6 Delanggu, tempat parkir sekolah ambruk. Sekolah lain yang ikut terdampak yakni SDN 3 Boto, Kecamatan Wonosari.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Titin Windiyarsih, mengatakan ada beberapa sekolah tingkat SD dan SMP yang terdampak angin kencang di Delanggu dan Wonosari. Dia menjelaskan kerusakan rata-rata pada atap yang tidak permanen.

Pada Jumat (27/10/2023), kerusakan-kerusakan itu langsung diperbaiki serta ada kegiatan pembersihan. “Besok kegiatan belajar mengajar sudah kembali normal,” jelas Titin saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Disdik segera membuat surat edaran menindaklanjuti kondisi peralihan musim yang rawan terjadi hujan deras disertai angin kencang. Imbauan untuk antisipasi bencana itu minimal pohon tinggi yang berpotensi roboh ketika kena angin kencang agar dipangkas atau dirempeli.

“Selokan-selokan di sekitar sekolah juga dibersihkan untuk antisipasi terjadinya banjir. Nanti akan kami buatkan surat edaran ke sekolah-sekolah,” kata Titin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, mengatakan berdasarkan data sementara hingga Jumat siang, dampak hujan deras disertai angin kencang terjadi di 22 desa di delapan kecamatan.

“Ada sekitar 34 bangunan mengalami kerusakan, sekitar 46 pohon tumbang, serta sejumlah sekolah mengalami kerusakan. Kalau total nilai kerusakan sekitar Rp420 juta. Ini masih data sementara karena proses pendataan masih terus berlangsung,” kata Syahruna saat ditemui Solopos.com di sela pengecekan dampak angin kencang di SMAN 1 Wonosari, Klaten, Jumat.

Syahruna menjelaskan dari peristiwa angin kencang pada Kamis sore, ada dua warga di Kecamatan Karangdowo yang terluka. Mereka sudah mendapatkan perawatan medis dan menjalani rawat jalan.

Untuk antisipasi dan meminimalkan dampak angin ribut, BPBD sebelumnya sudah sampaikan ke pemeritah kecamatan serta OPD untuk melakukan antisipasi. Upaya itu bisa melalui kerja bakti memangkas pohon-pohon yang rawan tumbang.

Warga juga diimbau agar tidak buang sampah di selokan atau aliran sungai untuk antisipasi jangan sampai banjir. “Kemudian papan reklame untuk dicek kembali kekuatannya,” ungkap dia.

Sementara itu, warga di wilayah Delanggu membenahi kerusakan yang menimpa rumah mereka akibat diterjang angin kencang, Jumat pagi. Selain itu, sejumlah petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten memangkas pohon di tepi jalan raya Solo-Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya