SOLOPOS.COM - Jemaah dan warga yang hadir tengah menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Al-Wustho Mangkunegaran, Ketelan, Banjarsari, Solo, Selasa (19/3/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO — Masjid Al-Wustho Mangkunegaran, Banjarsari, Solo menjadi salah satu lokasi favorit warga Ketelan dan sekitarnya untuk menunggu waktu berbuka atau ngabuburit.

Menariknya, pengurus Masjid Al-Wustho memberikan menu takjil secara gratis kepada warga Ketelan dan para jemaah tidak kurang dari 500 porsi tiap harinya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com, Selasa (19/3/2024) mulai pukul 16.30 WIB warga setempat mulai datang ke kawasan Masjid Al-Wustho untuk mengikuti kajian sore.

Sementara di salah satu sudut masjid, juru masak Dapur Ramadan Masjid Al-Wustho mulai sibuk menyiapkan menu takjil hari ini, yakni berupa nasi sambal tumpang, kurma, melon, pepaya, dan teh hangat.

Pada pukul 17.30 WIB 300-an warga atau jemaah mulai memadati teras dan halaman Masjid Al-Wustho.

Mereka yang datang dari beraneka ragam latar belakang, mulai dari anak-anak, orang tua, tukang becak, pekerja kantoran, tukang bangunan, musafir, dan masih banyak lagi.

Ketua Majelis Taklim Al-Wustho, Yuli Syakban, menjelaskan program Dapur Ramadan ini sudah berjalan selama 5 tahun.

Dan setiap hari selalu memasak menu buka puasa untuk para jemaah yang hadir di Masjid Al-Wustho dan membagikannya ke warga sekitar masjid.

“Program ini sudah jalan 5 tahun. Tiap hari kami selalu masak dengan menu yang berbeda. Para jemaah bebas menikmati menu Dapur Ramadan dan kami juga membagikannya kepada warga sekitar sini,” jelasnya.

Menurut Yuli, tim Dapur Ramadan yang ia komandoi bisa memasak makanan dan minuman takjil kurang lebih 300 porsi setiap hari.

Sementara untuk 200 menu takjil lainnya disediakan langsung oleh takmir atau pengurus Masjid Al-Wustho.

Yuli menambahkan saat sahur pun tim Dapur Ramadan juga menyediakan menu sahur bagi para tukang becak, musafir, atau jemaah lain yang bermalam di Masjid Al-Wustho selama Ramadan.

Namun jumlahnya tidak sebanyak menu berbuka.

“Sahur kita juga menyediakan bagi para musafir, tukang becak, atau jemaah yang bermalam di sini. Tapi porsinya tidak banyak. Ini kami lakukan demi kenyamanan dan bentuk pelayanan untuk jemaah yang hadir ke Masjid Al-Wustho,” katanya.

Salah satu pengunjung yang datang, Syaiful, 50, mengatakan hampir tiap hari ngabuburit di Masjid Al-Wustho.

Selain karena ingin ikut kajian sore, ia juga tertarik dengan menu buka puasa yang variatif sehingga bisa menghemat pengeluaran.

“Saya hitunganya hampir tiap hari ke sini untuk kajian sore dan menikmati menu berbuka yang bervariasi. Kan lumayan, Mas, menghemat pengeluaran buat makan malam,” ungkap Syaiful.

Selain program buka dan sahur bersama Masjid Al-Wustho juga memiliki program yang cukup banyak selama bulan Ramadan kali ini.

Mulai dari kajian sore, kajian Ahad pagi, tarawih, iktikaf, peringatan Nuzulul Al-Qur’an hingga penerimaan zakat fitrah.

Masjid Al-Wustho juga terbuka 24 jam bagi para jemaah untuk beribadah maupun hanya untuk sekedar bermalam.

Masjid yang menempati area seluas 4.200 meter persegi ini juga sudah dilengkapi CCTV sehingga keamanan jemaah bisa lebih terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya