SOLOPOS.COM - Anggota Asosiasi Penyelenggara Makanan Boyolali(APMB) menghadiri gathering di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (22/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemkab Boyolali memberikan apresiasi kepada Asosiasi Penyelenggara Makanan Boyolali (APMB) dalam mendorong perputaran ekonomi dan ikut berperan mengantar Boyolali meraih penghargaan Kabupaten Sehat.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, saat menghadiri gathering APMB di Pendopo Gede Boyolali, Rabu (22/5/2024). Dia mengatakan APMB sudah menjadi bagian integral dari ekonomi lokal di Kota Susu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dengan menggunakan jasa APMB, berbagai sektor ikut mendukung perputaran uang di Boyolali. “Dalam usaha ini, saudara sekalian tidak hanya menciptakan lapangan kerja tapi juga memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Boyolali. Ini adalah dedikasi yang patut dihargai dan diakui Pemerintah Kabupaten Boyolali,” jelasnya.

Wiwis meminta semua pihak mendukung perputaran uang di Boyolali lewat APMB dengan paling tidak menggunakan jasa mereka. Di sisi lain, dalam kesempatan itu, Wiwis meminta agar anggota APMB memenuhi persyaratan masuk daftar pengadaan makanan dalam agenda pemerintahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, menyampaikan APMB sangat mendukung kegiatan di Boyolali. Selain itu, ia mengatakan APMB turut serta menyukseskan Boyolali mendapatkan penghargaan kabupaten/kota sehat swasti saba wistara.

Boyolali menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mendapatkan penghargaan swasti saba wistara. “APMB juga memiliki peran yang sangat besar terhadap keberadaan kesekretariatan forum kabupaten sehat,” kata dia.

Puji menambahkan APMB telah mewadahi para pengusaha makanan untuk mencegah keracunan di Boyolali. Ia mengatakan seluruh anggota APMB diwajibkan mengurus perizinan berusaha berbasis risiko dan mewajibkan agar semua penyedia makanan mengantongi sertifikat.

Ia menyampaikan Dinkes Boyolali dalam hal perizinan yaitu memfasilitasi APMB demi kelancaran legalitas untuk berusaha. Dinkes Boyolali mendampingi agar anggota APMB bisa bersaing jadi penyedia makanan di perusahaan-perusahaan.

“Kami sangat berharap kateringnya enggak usah jauh-jauh, paling tidak ada APMB yang mewadahi pengusaha makanan untuk bisa dirangkul,” kata dia.

Dinkes Boyolali setiap tahunnya juga telah mengeluarkan 150 sertifikat bagi penjamah makanan dan penanggung jawab jasa boga secara gratis. Tak hanya itu, Dinkes Boyolali lewat tenaga sanitasi dan lingkungan Puskesmas selalu membantu jasa boga di wilayah setempat bisa memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.

Dengan begitu saat mengurus perizinan sudah bisa memenuhi syarat mendapatkan sertifikat layak hygiene sanitasi. Sementara itu, Ketua APMB, Djohan Krisna Setiawan, menjelaskan anggota APMB adalah putra daerah Boyolali yang menyediakan jasa penyelenggaraan makanan baik di perusahaan-perusahaan, sekolah, maupun katering makanan.

Ia menyebut total ada 72 anggota APMB sudah terdaftar, berizin, dan memiliki sertifikat higienis dari Dinkes Boyolali. Djohan berharap Pemkab Boyolali menjadi tempat berlindung bagi APMB. “Kami Asosiasi Penyelenggara Makanan, berkomitmen mendukung Boyolali pro Investasi untuk Boyolali sehat dan sejahtera,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya