SOLOPOS.COM - Ilustrasi antraks. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri dinilai masih rentan terhadap kemunculan kasus dan persebaran antraks. Hal itu lantaran memiliki riwayat temuan antraks pada hewan ternak dan manusia dalam beberapa tahun terakhir.

Tindakan pencegahan disebut menjadi satu-satunya cara paling efektif agar penyakit ini tidak muncul kembali di Kota Sukses. Kepala Bidang Veteriner Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Dislapernak Wonogiri, Magdalena Pancaningtyas, menyebut Wonogiri masih sangat rentan dengan kasus antraks.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia menjelaskan pada 2021 pernah ditemukan kasus antraks pada sapi di Kecamatan Eromoko, Wonogiri. Tercatat dua ekor sapi mati karena antraks pada saat itu. Kemudian pada akhir 2022 diketahui ada satu kasus warga Eromoko, Wonogiri, juga positif antraks, tetapi kini sudah sembuh.

Tyas memaparkan penyakit antraks disebabkan bakteri berbentuk batang Bacillus antrhacis yang bisa bertahan hidup dalam bentuk spora dalam jangka hingga puluhan tahun.

Spora bakteri yang ada di tanah itu bisa masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia baik melalui makanan, minuman, maupun udara sehingga menimbulkan racun dan menyebabkan kesakitan bahkan kematian.

“Penularan bakteri penyebab antraks ini sangat mudah. Maka ketika ada kasus antraks di satu wilayah, sangat dimungkinkan masih ada spora bakteri penyebab antraks di wilayah tersebut di tanah. Itu bisa bertahan bertahun-tahun lamanya dan bisa menjangkit lagi ke hewan atau manusia,” kata Tyas kepada Solopos.com, Selasa (11/7/2023).

Dalam penelitian berjudul Analisis Spasial Faktor Lingkungan Fisik Daerah Endemik Antraks yang ditulis Ira Abawi dan Arulita Ika Febriana dalam Higea Journal of Public Health Research and Development pada 2019, dalam kurun waktu 2007-2017, kematian sapi diindikasikan akibat antraks di Wonogiri tercatat sebanyak 14 kasus.

Hal itu menjadikan Wonogiri menjadi daerah endemik antraks di Jawa Tengah selain Pati, Boyolali, Karanganyar, dan Sragen. Lebih lanjut, Tyas menyebutkan Eromoko menjadi wilayah yang paling rentan terhadap kemunculan antraks.

Belum Ada Penutupan Lalu Lintas Ternak

Kendati demikian, tidak berarti wilayah lain di Wonogiri sama sekali tidak rentan antraks. Hal itu karena wilayah Wonogiri berbatasan langsung dengan Gunungkidul, DIY, yang menjadi daerah yang kerap ditemukan kasus antraks. 

Di satu sisi, lalu lintas jual beli hewan ternak baik sapi atau kambing dari Gunungkidul masih terus dilakukan. Sehingga potensi kemunculan antraks di Wonogiri pun cukup tinggi.

Tyas mengakui meski baru-baru ini ditemukan kasus antraks di Gunungkidul, Pemkab Wonogiri belum memberlakukan penutupan lalu lintas ternak dari Gunungkidul.

“Kami pun belum memberlakukan pewajiban SKKH [surat keterangan kesehatan hewan] untuk ternak yang berasal dari Gunungkidul. Tetapi pemantauan di pasar-pasar hewan terus kami lakukan, termasuk mengecek kesehatan hewan yang didatangkan dari Gunungkidul,” ucap dia.

Tyas menyampaikan dengan kondisi yang rentan antraks, harus diwaspadai dengan cara melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Dia menjelaskan tindakan pencegahan itu antara lain dengan vaksinasi antraks, disinfeksi di lokasi rawan antraks, dan pengawasan lalu lintas hewan. 

“Yang tidak kalah penting, kalau ada sapi mati, sebaiknya dikubur dan dicor. Dicor itu selain untuk mencegah sapi digali dan diambil lagi, juga untuk mencegah spora bakteri penyebab antraks berkembang biak menyebar di tanah,” katanya. 

Camat Eromoko, Danang Erwanto, membenarkan pada 2021 ditemukan kasus sapi mati diduga akibat antraks di Desa Pucung. Kemudian pada akhir 2022, seorang warga Eromoko yang berdomisili di Gunungkidul tapi sering bolak balik ke Eromoko juga positif antraks. Saat ini orang tersebut sudah sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya