SOLOPOS.COM - Sarmo, pria asal Girimarto, Wonogiri, yang menjadi tersangka pembunuhan empat orang dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pria asal Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Sarmo, mengakui telah membunuh empat orang. Atas perbuatannya, pria 35 tahun itu mengaku menyesal dan menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

Hal itu disampaikan Sarmo saat dihadirkan polisi pada konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023). Konferensi pers itu dipimpin langsung oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada kesempatan itu, Sarmo meminta waktu kepada Kapolda Jateng untuk menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban. Sarmo mengaku menyesal dan kapok, tidak akan mengulangi lagi tindak kriminalitas berupa pembunuhan.

Pria asal Girimarto, Wonogiri, itu juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dari empat korban karena sudah tega membunuh anggota keluarga mereka.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya dari hati yang paling dalam kepada para keluarga korban karena saya telah membunuh para korban itu. Saya benar-benar minta maaf dari lubuk hati yang paling dalam,” kata Sarmo di hadapan awak media, Sabtu sore.

Sarmo mengaku membunuh empat korban pada waktu dan tempat yang berbeda. Korban pertama pembunuhan Sarmo yaitu Katiyani, 26, warga Desa Sanan, Kecamatan Girimarto, Wonogiri.

Pria Girimarto, Wonogiri, itu membunuh Katiyani pada 12 Februari 2020 di wilayah Kecamatan Puhpelem. Motif pembunuhan itu lantaran Katiyani enggan memberikan pinjaman uang kepada Sarmo.

Tersangka kemudian mencekik korban dan membuang jenazah korban tanpa dikubur di tempat permakaman umum di Desa Giriharjo, Kecamatan Puhpelem.

Korban kedua Sarmo merupakan rekan yang bekerja sama dengannya dalam menjalankan usaha penggergajian kayu, Agung Santoso, warga Kabupaten Klaten.

Sarmo membunuh Agung pada 21 November 2021. Tersangka mengaku kesal dan terdesak lantaran dimintai korban untuk membagi hasil usaha dalam jumlah besar. Jenazah Agung dikubur di lahan tegalan yang disewa Sarmo di Semagar, Girimarto, Wonogiri.

Ketiga, Sarmo membunuh Sudimo pada 27 Februari 2022 dengan motif menguasai lahan milik korban yang saat itu dia sewa untuk tempat usaha penggergajian kayu di Desa Semagar.

Motif dan Modus

Pria asal Semagar, Girimarto, Wonogiri, itu membunuh korban dengan cara diracun menggunakan potasium sianida. Jenazah korban diletakkan di tegalan atau kebun tidak jauh dari rumah korban.

Saat ditemukan, di tangan korban terdapat botol pestisida yang sudah kosong. Botol sengaja diletakkan tersangka di tangan korban dengan maksud agar kematian Sudimo dianggap sebagai bunuh diri.

Korban terakhir yang ia bunuh yaitu Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, pada 27 April 2022. Sarmo membunuh Sunaryo karena dia tidak ingin menebus mobil yang dia gadaikan kepada Sunaryo alias Kiyek senilai Rp45 juta.

Pria Girimarto, Wonogiri, itu membunuh korban di mobil dan mayatnya dikubur di bawah dipan rumah di tempat penggergajian kayu miliknya. Akibat perbuatannya, Sarmo dijerat Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP subsider Pasal 339 KUHP.

Ia terancam hukuman pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau paling lama 20 tahun. Aparat Satreskrim Polres Wonogiri menerapkan pasal tersebut kepada Sarmo lantaran pembunuhan itu dilakukan dengan terencana.

Pengungkapan kasus pembunuhan itu berawal dari penangkapan Sarmo dalam kasus pencurian gergaji mesin di usaha penggergajian Desa Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri.

Sarmo mencuri gergaji mesin itu pada Senin (13/11/2023) dan ditangkap pada Senin (4/12/2023). Dari kasus itu, aparat Satreskrim melakukan pengembangan penyelidikan.

Sebelumnya, Sarmo memang sudah menjadi target pemantauan polisi sejak kasus orang hilang dari Klaten dan Jatipurno. Setelah diinterogasi, Sarmo akhirnya mengaku telah membunuh Sunaryo dan Agung Santoso.

Setelah penangkapan Sarmo, polisi membongkar kuburan di dua lokasi berbeda di Dusun Ciman, Desa Semagar, Girimarto, Wonogiri, Kamis (7/12/2023). Aktivitas polisi itu sempat membuat geger warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya