SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok beras di gudang. (Antaranews)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 93.842 keluarga di Wonogiri bakal menerima bantuan sosial pangan beras dari cadangan pangan pemerintah (CPP). Pemberian bansos itu diharapkan bisa menjaga ketahanan pangan keluarga penerima manfaat di tengah tingginya harga beras. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, mengatakan bansos pangan beras itu direncanakan didistribusikan mulai pekan depan kepada 93.842 keluarga penerima manfaat (KPM).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Masing-masing KPM akan menerima beras sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan selama tiga bulan mulai September-November 2023. Pendistribusian beras itu diberikan secara berkala setiap bulan alias tidak dirapel.

Menurut Baroto, program bantuan pangan pemerintah berupa beras itu diberikan kepada warga kurang mampu termasuk di Wonogiri untuk menjaga ketahanan pangan. Selain itu untuk menekan laju inflasi akibat kenaikan harga beras di pasaran.

Dalam program ini, Pemkab Wonogiri hanya sebagai fasilitator dan mengawasi pendistribusian pangan tersebut dari Bulog sampai kepada KPM. Pendistribusian sampai ke desa/kelurahan dilakukan transporter atau pihak ketiga yang ditunjuk Bulog. 

“Senin [18/9/2023] baru kami rapatkan dengan Bulog bagaimana teknis dan jadwal penyalurannya. Paling cepat pekan depan sudah mulai disalurkan kepada KPM,” kata Baroto saat ditemui Solopos.com di Kompleks Sekretariat Wonogiri, Kamis (14/9/2023).

Stok Beras Lokal Aman sampai November

Dia menerangkan meski luas tanam dan produksi beras di Wonogiri berkurang, hal itu tidak sampai menyebabkan kelangkaan beras. Produksi beras di Wonogiri masih mencukupi. Tetapi Dispertan Pangan tidak bisa memetakan secara detail beras itu didistribusikan ke mana saja oleh petani.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispertan Wonogiri, Niken Kuntarti, menyampaikan bantuan pangan beras dari CPP itu memang bertujuan menekan inflasi akibat kenaikan harga beras yang melambung tinggi.

Kenaikan harga beras itu, berdasarkan informasi yang dia peroleh, memicu kenaikan harga komoditas lain akhir-akhir ini. Berdasarkan data harga rata-rata kebutuhan pokok masyarakat dan komoditas strategis di Wonogiri, harga beras kualitas medium di pasar Wonogiri saat ini Rp13.500/kg.

Harga itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetap pemerintas senilai Rp10.900/kg. Sedangkan harga beras premium tercatat Rp15.000/kg, jauh di atas HET senilai Rp12.900/kg.

Sementara itu data produksi gabah kering giling (GKG) sampai Juli 2023 di Wonogiri sebanyak 330.232 ton. Dari angka itu, dia memperkirakan GKG yang keluar dari Wonogiri sebanyak 171.023 ton. Dengan begitu ketersediaan GKG di Wonogiri sampai Juli 2023 sebanyak 93.725 ton atau setara 93.725 ton.

“Kebutuhan konsumsi beras di Wonogiri sampai Juli 2023 sebanyak 58.101 ton. Kami masih ada surplus 35.624 ton. Beras sebanyak itu masih mencukupi sampai November 2023. Setiap tahun, di Wonogiri pun produksi berasnya surplus,” jelas Niken. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya