SOLOPOS.COM - Seorang warga lanjut usia, Jawi, 75, warga Kroyo, Karangmalang, Sragen, mencoba mebawa paket sembako dengan cara digendong di punggung saat mengambil bantuan dari UPK DAPM Karangmalang di halaman Kantor Kecamatan Karangmalang, Sragen, Sabtu (18/11/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 406 paket sembako dibagikan kepada para warga miskin di 10 desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Karangmalang, Sragen, Sabtu (18/11/2023). Bantuan sembako itu diberikan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Kecamatan Karangmalang, Sragen.

Ketua UPK DAPM Kecamatan Karangmalang, Sragen, Riki Adi Suwarno, mengungkapkan pembagian paket sembako ini bersumber dari dana sosial UPK yang surplus sampai Rp65 juta pada 2022.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Penerima bantuan sembako ini merupakan warga miskin yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan masyarakat (DTKS) tapi tidak menerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT). Jadi data warga miskin itu dikirim dari kepala desa di delapan desa dan lurah di dua keluargan. Data itu kemudian disinkronkan dengan data di kecamatan dan dipilah yang tidak masuk dalam PKH dan BPNT,” jelas Riki.

Pembagian paket sembako ini merupakan kegiatan di tahun kedua yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Karangmalang. Sebelumnya sembako dibagikan di desa-desa dan kelurahan. “Tahun 2021 lalu bisa surplus Rp70 juta tetapi di 2022 turun menjadi Rp65 juta. Sekarang total dana yang dikelola UPK DAPM Karangmalang mencapai Rp5,5 miliar sejak 2010,” jelasnya.

Dia mengatakan UPK DAPM Karangmalang fokus pada kegiatan simpan pinjam dan sekarang memiliki nasabah perseorangan sebanyak 774 orang dan nasabah kelompok sebanyak 281 kelompok.

Dana UPK ini sebelumnya merupakan dana program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) yang dimulai pada 2010. Dana awal kala itu selama 2010-2014 senilai Rp1,6 miliar. Setelah dikembangkan kini terkumpul mencapai Rp5,5 miliar.

Sementara paket sembako yang dibagikan terdiri atas beras 5 kg, susu bendera satu kaleng, gula kemasan, minyak goreng 1 liter, roti, teh, kecap, mi instan 5 bungkus, dan kopi. Nilainya Rp150.000/paket.

Agar bantuan tepat sasaran, panitia membagikan kupon kepada warga penerima melalui pemerintah desa/kelurahan. Kupon itu harus dibawa untuk bisa ditukarkan dengan paket sembako di Kantor Kecamatan Karangmalang. Pembagian tersebut berjalan lancar tak sampai mengakibatkan antrean panjang.

Ada seorang penerima bantuan asal Kroyo, Karangmalang, Jawi, mengaku datang sendiri ke kantor kecamatan dengan menaiki sepeda onthel lamanya. Pria 75 tahun itu membawa tas dan mengeluarkan kupon warna hijau.

Saat sembako itu hendak ia gendong di punggung tiba-tiba talinya putus. Akhirnya tas pembungkus paket sembako itu diganti panitia dan diantarkan sampai ke rumah. “Iya, terima kasih. Bantuan sembako ini sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata Jawi.

Selain pembagian sembako, ujar dia, UPK DAPM Karangmalang juga memberi bantuan air bersih kepada warga di wilayah Kecamatan Miri dan Sumberlawang sebanyak delapan tangki senilai Rp4 juta. Kemudian sisanya senilai Rp61 juta diwujudkan dalam bentuk paket sembako untuk 406 orang warga miskin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya