SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo menyebut tak ada kerusakan yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo akibat gempa bumi Magnitudo 6,4 yang berpusat di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB lalu.

“Kerusakan nihil akibat gempa bumi yang berpusat di Bantul, DIY, yang juga sempat dirasakan di Sukoharjo pada Jumat (30/6/2023) malam,” jelas Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (2/7/2023) kepada Solopos.com.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Gempa yang cukup lama pada Jumat malam tersebut dirasakan hampir di seluruh Kabupaten Sukoharjo. Guncangan yang cukup keras tersebut terasa lebih dari 10 detik bahkan mencapai 20 detik lamanya.

Sebagian warga yang merasakan goncangan turut berhamburan keluar rumah saat gempa berlangsung. Beruntungnya gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Di wilayah Yogyakarta sempat mengalami Gempa bumi terakhir yang merusak pada 2006 lalu. Sementara gempa di Yogyakarta telah tercatat sebanyak 13 kali terjadi.

Data gempa pertama yang ditemukan terjadi pada 1840, yang kemudian disusul pada 1859, 1867, 1875, 1937, 1943, 1957, 1981, 1992, 2001, 2004, 2006 dan 17 tahun kemudian yakni pada 2023.

Meski Sukoharjo terbilang aman, akibat guncangan tersebut sempat meruntuhkan ratusan rumah di Kabupaten Wonogiri hingga Bantul dan sekitarnya. Bahkan guncangan tak hanya dirasakan di wilayah sekitarnya, namun juga mencapai Jawa Timur.

Musim Kemarau

Pada bagian lain, tak hanya ancaman gempa Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023. Pada puncak musim kemarau itu, beberapa wilayah terancam dilanda kekeringan.

Menyusul hal itu, pada awal Juli 2023 ini Ari mengatakan di Kabupaten Sukoharjo belum ada daerah yang mengajukan permintaan dropping air bersih untuk mengatasi kekeringan.

“Sampai saat ini belum ada yang meminta droping air bersih, kami sudah menyiapkan 200 tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 4.000 liter. Kami juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan air bersih,” kata Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya