SOLOPOS.COM - Anggota Kelompok Pandawa Patra, Suyadi, mengolah pupuk dari kotoran kambing dengan bahan bakar gas di markas setempat, Desa Keposong, Tamansari, Boyolali, Senin (9/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Di Desa Keposong, Kecamatan Tamansari, Boyolali, ada satu kawasan pertanian dan peternakan terintegrasi atau integrated farming yang dikelola kelompok difabel bernama Pandawa Putra.

Sebagai informasi, Pandawa Patra adalah komunitas difabel binaan Pertamina Patra Niaga di lereng Gunung Merapi. Komunitas yang beranggotakan 25 orang penyandang disabilitas asal Tamansari tersebut diresmikan pada Senin (18/9/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Para penyandang disabilitas sehari-hari telah akrab dengan dunia pertanian. Salah satunya Suyadi. Saat Solopos.com menyambangi kawasan integrated farming di Keposong, Tamansari, itu, Senin (9/10/2023) lalu, Suyadi tengah sibuk mengambil beberapa rumput menggunakan satu tangannya.

Suyadi yang seorang penyandang disabilitas daksa hari itu bertugas piket harian. Setelah mencabut rumput di bibit-bibit pohon nangka, ia melanjutkan memberi makan kambing, kemudian mengecek tanaman hidroponik.

Ketika semua pekerjaan itu selesai, ia kemudian memasak air untuk membuat minuman hangat. Suyadi membuka keran biogas ke arah kompor. Api biru pun menyala di kompor dan Suyadi mulai memasak air.

Ia mengatakan biogas yang dihasilkan kelompok difabel Pandawa Patra di kawasan pertanian-peternakan terintegrasi itu baru bisa digunakan untuk menghidupkan dua kompor. Hal itu karena sambungan baru dibuat untuk dua rumah.

Biogas itu dibuat dari kotoran sapi. Ada sekitar 60 ekor sapi milik warga Keposong, Tamansari, Boyolali, yang memberikan kotoran sapi secara cuma-cuma untuk diolah menjadi biogas oleh Pandawa Patra.

Ia menceritakan hampir seluruh warga Keposong memiliki sapi sebagai tabungan bertani. Namun, mereka biasanya kebingungan ketika harus membuang kotoran sapi.

Pembuatan Biogas

Sekali membuang kotoran, biasanya membutuhkan empat kendaraan untuk mengangkut ke lokasi pembuangan dan satu kendaraan bisa menghabiskan biaya Rp150.000. Kotoran biasanya dibuang ke ladang-ladang warga untuk pupuk alami. Ongkos itu dinilai mahal.

pandawa patra boyolali
Anggota Kelompok Pandawa Patra, Suyadi, bersama salah satu kawannya, memberi makan kambing di markas mereka, Desa Keposong, Tamansari, Boyolali, Senin (9/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

“Kami terbantu sekali dengan adanya biogas. Walau sekarang hanya untuk memasak, ke depannya akan kami gunakan untuk penerangan jalan,” jelas pria berusia 57 tahun tersebut.

Sebenarnya, Suyadi menambahkan dengan 60 ekor sapi, kotoran yang dihasilkan cukup untuk membuat biogas yang sebagai energi lampu penerangan jalan sekaligus listrik operasional di kawasan pertanian-peternakan terintegrasi itu.

“Kan nanti hidroponik butuh listrik, pemanasan telur juga butuh listrik. Untuk disalurkan pun butuh instalasi ke rumah-rumah,” kata Suyadi.

Instalasi biogas kelompok Pandawa Patra dibuatkan oleh Pertamina sebagai bagian dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan BUMN itu. Seluruh kawasan integrated farming Pandawa Patra merupakan CSR dari Pertamina.

Suyadi mengatakan biogas menjadi produk baru bagi kelompok penyandang disabilitas di Tamansari, Boyolali. Namun, ia mengatakan Pandawa Patra akan berusaha memaksimalkan pemakaian biogas demi menghemat energi dan ongkos listrik di basecamp atau markas Pandawa Patra.

“Harapannya nantinya seluruh kebutuhan di basecamp Pandawa Patra, semisal bisa pakai biogas ya pakai biogas dan bisa mandiri. Ini kan juga baru berjalan sekitar satu bulan, tapi kami optimistis bisa berkembang,” kata dia.

Lebih lanjut, selain ada biogas, Suyadi mengungkapkan anggota Pandawa Patra juga memelihara sapi, kambing, ayam, lebah klanceng, dan sebagainya. Kemudian, di sektor pertanian, ada rumah kaca untuk hidroponik, pembibitan, dan tempat menyimpan bibit.

Pertanian Ramah Difabel

Terpantau jarak antartanaman di rumah kaca juga dibuat luas. Suyadi menjelaskan hal tersebut agar pemakai kursi roda juga bisa leluasa bergerak. Ia menyebutkan semua yang ada di kawasan pertanian-peternakan terintegrasi Pandawa Patra di Keposong, Tamansari, Boyolali, ramah bagi disabilitas dan inklusif.

Ia menjelaskan walau pada dasarnya penyandang disabilitas di Tamansari hidup akrab di lingkungan petani, belum semua bisa bertani. Sehingga, sebelum peresmian Pandawa Patra, ada pelatihan bertani dari Pertamina.

pandawa patra boyolali
Anggota Kelompok Pandawa Patra, Suyadi, merawat tanaman hidroponik di markas kelompok difabel tersebut di Desa Keposong, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Senin (9/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

“Selain bertani, kami juga mengolah untuk kotoran kambing itu jadi pupuk kompos dengan mesin. Kami sudah bukan pakai solar, tapi pakai tabung gas. Lebih mudah pakai gas karena tidak perlu membeli di tempat yang jauh, kan beli solar harus pakai surat dan lain-lain,” kata dia.

Produk-produk pertanian dari Pandawa Patra sejauh ini telah dijual ke warga sekitar dan instansi pemerintah. Metode penjualan dengan kemasan fast cooking menyasar ibu-ibu pekerja.

Metode kemasan fast cooking ala Pandawa Patra adalah dengan mengemas sayur dan bumbu dalam satu wadah untuk tiap menu masakan. Hal itu untuk mempercepat proses memasak karena pembeli tidak perlu repot-repot mencari bahan-bahan yang diperlukan.

Sementara itu, dalam pengelolaan integrated farming, kelompok difabel Pandawa Patra dibantu seorang pendamping, Haryono, yang telah mendampingi kelompok difabel di Tamansari setahun sebelum Pandawa Patra dibentuk.

Awalnya, Haryono mengajak kelompok difabel Tamansari untuk belajar membuat bibit untuk dijual. Kemudian, Pertamina bergabung memberikan dampak yang ia nilai luar biasa untuk kemajuan penyandang disabilitas di Tamansari, Boyolali.

Lokasi markas Pandawa Patra juga berada di rumah Haryono. Area pertanian terpadu dari hulu ke hilir berada di halaman depan rumah, sedangkan kawasan peternakan ada di belakang rumahnya.

Wisata Edukasi Integrated Farming

Lebih lanjut, ia mengatakan biogas di Pandawa Patra sangat potensial untuk dibuat proyek yang lebih besar. Ia mengatakan kapasitas biogas di kawasan integrated farming Pandawa Patra mencapai 20 meter kubik sangat mumpuni untuk mandiri energi di markas.

“Jadi bisa untuk menghidupkan genset listrik di Pandawa Patra bahkan jalan kampung di depan basecamp,” jelas dia. Haryono ingin kelompok Pandawa Patra bisa menjadi media belajar dan melatih kemandirian para penyandang disabilitas di Tamansari.

Ia mengatakan Pandawa Patra tidak menawarkan bisa menghidupi 25 difabel yang bergabung. Namun, di markas tersebut anggota bisa belajar apa pun untuk menopang kebutuhan ekonomi mereka.

Ke depan, ada rencana menjadikan kawasan integrated farming Pandawa Patra di Keposong, Tamansari, Boyolali, itu sebagai jujugan bagi para pelajar yang ingin belajar pertanian dan peternakan. Dari situ diharapkan nanti bisa berkembang menjadi kawasan edukasi dan wisata berbasis pertanian dan peternakan terpadu.

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Boyolali (FKDB), Sri Setyaningsih, mengatakan adanya kelompok difabel Pandawa Patra yang mengelola integrated farming di Tamansari membawa dampak signifikan.

Program tersebut, menurut Sri, membawa kemandirian bagi penyandang disabilitas. Menurutnya, kemandirian penyandang disabilitas sangat penting, terlebih di era semua orang bersaing untuk penghidupan masing-masing. Ia berharap semua penyandang disabilitas di Boyolali bisa mandiri, berdaya, dan tidak perlu dikasihani.

“Saat kami berdiskusi dengan Pertamina terkait program apa yang cocok untuk kelompok sasaran, kami selalu mengutamakan kearifan lokal di daerah setempat, termasuk Tamansari yang dekat dengan dunia pertanian-peternakan,” kata dia, Selasa (24/10/2023)

Pertimbangan pemberdayaan penyandang disabilitas berdasarkan kearifan lokal tersebut agar sasaran tidak perlu mencari jauh-jauh, cukup menggali potensi di wilayah sekitar.

Membantu Difabel Berwirausaha

“Harapan kami untuk program Pandawa Patra bisa diperluas, sehingga anggota Pandawa Patra bisa memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas lainnya. Harapannya tidak hanya di Tamansari, tapi juga wilayah sekitar Tamansari,” kata dia.



pandawa patra boyolali
Anggota Kelompok Pandawa Patra, Suyadi, merawat tanaman hidroponik di markas kelompok difabel tersebut di Desa Keposong, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Senin (9/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Sementara itu, Area Manager Communication Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, mengungkapkan Pandawa Patra merupakan program difabelpreneur atau kewirausahaan bagi penyandang disabilitas.

Pandawa Patra menjadi program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari PT Pertamina Patra Niaga yang berfokus pada bidang peternakan dan pertanian. Total anggaran TJSL yang digelontorkan ke Pandawa Patra di Tamansari, Boyolali, sekitar Rp250 juta.

Ia menjelaskan dipilihnya kelompok difabel di Tamansari, Boyolali, untuk jadi kelompok binaan didasarkan pemetaan sosial. “Harapan kami ini bisa membantu difabel untuk berwirausaha, agar tercipta Boyolali menjadi kabupaten yang ramah terhadap difabel. Dengan begitu difabel bisa sejahtera bersama masyarakat,” kata dia.

Ia juga berharap produk pertanian dan peternakan terintegrasi dari kelompok Pandawa Patra, Tamansari, Boyolali, bisa terus berkembang dan dinikmati masyarakat.

Brasto mengungkapkan ini bukanlah kali pertama Pertamina Fuel Boyolali membantu penyandang disabilitas untuk berdaya. “Sebelum ini ada program Srikandi Patra di Kecamatan Teras, programnya membatik. Lalu Kresna Patra dengan program menjahit dan kelompok difabel Ampel mendistribusikan tabung elpiji nonsubsidi,” kata dia.

Bupati Boyolali, M Said Hidayat, menyampaikan terima kasih kepada PT Pertamina Patra Niaga yang terus memperhatikan dan ikut terlibat dalam memberdayakan para difabel di Boyolali.

Ia mengatakan sinergi tersebut dibutuhkan untuk membangun negeri. Said berharap usaha pemberdayaan difabel Tamansari nantinya dapat berkembang dengan baik.

“Semoga ini semua dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan kelompok difabel di Boyolali. Pada kesempatan ini, Pertamina Patra Niaga hadir di Keposong, Tamansari. Semoga ini semua dapat termanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata dia.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya