SOLOPOS.COM - Polisi menunjukkan plastik bekas balon yang jatuh menimpa atap rumah warga di Perumahan Dimoro Indah, Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Senin (9/5/2022) sore. (istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Warga Perumahan Dimoro Indah, Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, dikejutkan balon udara yang jatuh di atap rumah salah satu warga, Senin (9/5/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Untuk proses penyelidikan lebih lanjut, balon udara berbahan plastik itu dibawa ke Mapolsek Juwiring.

Satu balon udara itu berukuran tinggi sekitar 3 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu warga Perumahan Dimoro, Sofia Betty Nugraheni, 41, mengatakan awalnya curiga ada suara berisik di atap rumah yang berdekatan dengan kamar tidurnya. Lantaran penasaran, Sofia keluar rumah dan diberi tahu tetangga jika ada balon udara yang jatuh di atap rumahnya. Balon udara berbahan plastik itu lantas ditarik dari atap rumah.

“Tadi saya tidur. Kemudian ada bunyi di atap seperti ada yang menarik genting. Saya lihat sudah ada bapak-bapak dan memberi tahu kalau rumah saya kena balon udara,” kata Sofia saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin sore.

Baca Juga: Seru! Ratusan Warga Berebut Gunungan saat Kenduri Ketupat di Klaten

Saat hendak keluar rumah, Sofia mencium bau seperti gas elpiji bocor di dalam rumah. Dia tak mengetahui secara persis berapa lama bau itu tercium. Namun, bau gas itu muncul setelah balon udara jatuh di atap rumah.

“Tidak ada dampak kerusakan pada rumah saya,” kata dia.

Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, melalui Kapolsek Juwiring, AKP Sumardi, menjelaskan ada satu balon udara yang jatuh di atap rumah warga Perumahan Dimoro Indah. Balon udara itu berbahan plastik yang dijahit.

Selain plastik, ada rangka berbahan bambu yang ditemukan pada rangkaian balon udara itu. Selain itu, ada kawat dengan kondisi bekas terbakar.

Baca Juga: Begini Penanganan Covid-19 di Klaten Usai Libur Lebaran

“Sementara ini tidak ditemukan mercon atau petasan pada rangkaian balon udara. Selanjutnya barang bukti kami bawa ke Mapolsek Juwiring,” kata Kapolsek.

Balon udara terjatuh di wilayah Juwiring ini baru kali pertama terjadi. Belum diketahui dari mana balon udara itu diterbangkan.

Dari informasi yang diterima, tak ada informasi warga Juwiring menerbangkan balon udara. Pasalnya, tak ada tradisi menerbangkan balon udara untuk perayaan Lebaran. Dimungkinkan, balon udara itu diterbangkan warga di luar Juwiring atau luar Kabupaten Klaten.



Baca Juga: Eks-Pabrik Karung Delanggu Dijual, Pemkab Klaten: Belum Cagar Budaya

“Imbauan kami terutama kepada warga Juwiring jangan menerbangkan balon udara karena mengganggu lalu lintas udara,” kata dia.

Peristiwa balon udara jatuh di Klaten pernah terjadi di Kecamatan Delanggu pada Mei 2021. Balon udara terjatuh di permukiman warga Dukuh Krapyak, Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu. Selain mengagetkan, jatuhnya balon udara itu menyebabkan kerusakan kaca rumah warga lantaran membawa petasan dan meledak di samping rumah. Balon udara itu diketahui diterbangkan dari wilayah Kabupaten Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Usung Sudaryono di Pilgub Jateng, Gerindra Disarankan Gandeng Parpol Islam

Usung Sudaryono di Pilgub Jateng, Gerindra Disarankan Gandeng Parpol Islam
author
Newswire , 
Imam Yuda Saputra Jumat, 3 Mei 2024 - 17:46 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Sudaryono (tengah), saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) salah satu sayap Partai Gerindra, yakni Satuan Relawan Indonesia (Satria) Jateng di Aula Kantor DPD Gerindra Jateng, Minggu (10/3/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fitriyah, menilai Partai Gerindra perlu berkoalisi dengan partai Islam untuk mengusung Sudaryono pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024.

“Itu pola dulu, pengalaman dalam pilkada. Maka, potensi [calon gubernur dan wakil gubernur] yang menang itu mewakili kelompok nasionalis dan kelompok religius,” katanya, di Semarang, Kamis (3/5/2024).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut dia, kombinasi partai beraliran nasionalis dengan partai Islam memang biasa dipakai pada pilkada, khususnya di Jateng. Hal ini menyusul pengalaman pada pilkada sebelumnya di mana peluang kemenangan kombinasi partai beraliran nasionalis dengan partai Islam cukup besar.

Dengan kombinasi itu, Fitriyah menilai elektabilitas Ketua DPD Partai Gerindra Jateng itu juga bisa melejit dan mengungguli Hendrar Prihadi yang berada di urutan pertama dalam sejumlah survei.

Koran Solopos

“Jawa Tengah ini luas, jadi tergantung yang dilakukan oleh kandidat itu. karena justru jaringan-jaringan yang di bawah itu yang mereka punya simpul-simpul untuk mengarahkan pada calon pemilih yang potensial,” katanya.

Meski pendatang baru, kata dia, Sudaryono adalah sosok yang kuat dibuktikan dengan elektabilitas tinggi, seperti survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang menempatkannya di nomor dua setelah Hendi (Hendrar Prihadi).

“Sekarang memang banyak nama-nama yang muncul dan Mas Daryono ini, dia sepertinya lebih fix dibanding [nama] yang lain [untuk maju cagub],” katanya.

Emagazine Solopos

Selain itu, kata dia, posisi Sudaryono yang merupakan orang terdekat dari Prabowo Subianto selaku presiden terpilih juga memiliki keuntungan tersendiri pada Pilgub Jateng 2024.

Setelah Prabowo-Gibran dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada November mendatang, kata dia, tentu Sudaryono akan memiliki dukungan yang tinggi, dibantu dengan kepopuleran Prabowo.

“Salah satu strategi itu memang kemudian memunculkan kedekatan dengan sosok yang dianggap lebih populer. Itu strategi, dan kebetulan partai itu mengusung presiden terpilih itu kan juga mengandung nilai jual,” katanya.

Interaktif Solopos

Koalisi, kata dia, juga terbuka peluang dengan sesama partai nasionalis, misalnya Partai Demokrat karena harus memiliki 20 persen kursi di legislatif untuk bisa mengusung calon pada pilkada.

Sementara itu, Partai Demokrat juga membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk menghadapi kontestasi Pilgub Jateng 2024, sebagaimana disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Jateng Rinto Subekti.

Bahkan, Rinto menilai Sudaryono adalah sosok potensial untuk maju di Pilgub Jateng setelah sukses memimpin partai berlambang burung garuda itu memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.



“Di sini, kami berpikir bagaimana Sudaryono bisa dicalonkan, meskipun kami juga melakukan penjajakan calon internal,” katanya, saat menghadiri halalbihalal di Kantor DPD Partai Gerindra Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

SMP Warga Solo Kemas Peringatan Hari Kartini dengan Beragam Lomba Menarik

SMP Warga Solo Kemas Peringatan Hari Kartini dengan Beragam Lomba Menarik
author
Ahmad Mufid Aryono Jumat, 3 Mei 2024 - 17:46 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMP Warga sedang mengikuti lomba merias atau make up dalam acara peringatan Hari Kartini yang digelar di halaman sekolah, Jumat (26/4/2024) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– Sekolah Menengah Pertama (SMP) Warga Solo mengemas peringatan Hari Kartini dengan menggelar beragam lomba menarik di halaman sekolah, Jumat (26/4/2024) pagi.

Disaksikan 190-an siswa dari kelas VII, VIII, dan IX, acara dengan tajuk Kartini Masa Kini: Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif berlangsung seru dan meriah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Peringatan Hari Kartini di SMP Warga diawali dengan kegiatan apel pagi pada pukul 07.15 WIB dimana semua siswa dan guru memakai batik dan kebaya.

Dalam apel tersebut pembina apel memberikan materi sekalius mengupas sejarah perjuangan R.A. Kartini semasa hidup termasuk makna terkandung dalam setiap perayaannya.

Koran Solopos

Setelah itu, semua guru dan perwakilan siswa tiap kelas mengikuti parade. Sambil mengenakan pakaian khas Jawa seperti batik dan kebaya, mereka berjalan bak model dengan sambil melambai-lambaikan tangan kepada para siswa yang menyaksikan acara tersebut.

Kemeriahan penonton mulai terasa saat lomba pertama fashion show digelar. Lantaran tiap kelas punya pasangan jagoan masing-masing yang mereka elu-elukan saat jagoannya berjalan di atas karpet berwarna hijau

Dengan langkah yang serempak, pasangan jagoan tiap kelas tersebut mampu tampil gagah dan anggun dengan balutan pakaian tradisional Jawa Tengah. Mereka juga sesekali tersenyum dan melambaikan tangan pada penonton.

Emagazine Solopos

Lomba kedua berupa merias atau make up yang diikuti perwakilan siswa perempuan tiap kelas juga tidak kalah menarik. Mereka mampu menunjukkan keterampilan merias wajah temannya dengan hasil yang bagus walaupun dengan alat make up yang sederhana.

Membaca puisi yang diikuti perwakilan satu orang tiap kelas menjadi lomba ketiga pada acara tersebut. Membawakan puisi ciptaan sendiri bertemakan R.A Kartini, para peserta tampil memukau lewat permainan mimik, intonasi, hingga gerak tubuh.

Lomba rujak uleg menutup rangkaian lomba peringatan Hari Kartini di SMP Warga. Diikuti siswa perempuan dan laki-laki, mereka berlomba menyajikan makanan rujak dengan tampilan yang estetik dan punya cita rasa yang nikmat.

Interaktif Solopos

Kepada Solopos.com, Ketua OSIS SMP Warga, Destania, mengatakan bahwa waktu persiapan untuk menggelar acara tersebut sangat mepat. Namun begitu menurutnya acara berjalan lancar dan mendapatkan sambutan positif baik dari teman-teman maupun para guru.

“Kami merancang event ini cuma 3 hari, soalnya seharusnya pengurus OSIS 2023/2024 sudah lepas jabatan tapi ternyata karena ada kendala waktu jadi periode 2023/2024 masih harus dilanjutkan, dan ada beberapa masukan dari seksi bidang kalau ingin mengadakan event Hari Kartini. Selain itu, kami juga perlu memepertimbangkan kelas 9 yang akan ujian, maka kami memutuskan menggelarnya lebih awal,” kata dia.

Pihaknya selaku panitia juga memberikan hadiah kepada para siswa yang menjadi juara pada lomba-lomba yang mereka ikuti. “Kami menyediakan hadiah berupa makananan ringan untuk para pemenang dan yang menjadi dewan juri adalah bapak dan ibu guru yang tidak menjadi wali kelas,” ungkap dia.



Yaya, sapaan akrabnya, berharap tahu mendatang panitia dalam hal ini OSIS mampu menyiapkan peringatan Hari Kartini dengan lebih matang agar lebih maksimal. “Dan akan lebih bagus bila diisi dengan lomba-lomba yang lebih keren dari tahun ini,” sambung dia.

Sementara itu, Wakil Kepada Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Warga, Bayu Rahmanto, mengaku mendukung penuh acara tersebut. Lantaran menurutnya peringatan Hari Kartini bisa menjadi momentum untuk kembali mengenang jasa-jasa besar R.A Kartini.

“Lewat peringatan Hari Kartini ini bisa jadi wadah untuk Kembali menanamkan pada siswa terkait makna apa yang sebetulnya terkandung dalam peringatan tersebut. Kemudian juga bisa melihat lebih jauh perjuangan sosok Kartini dalam memajukan kaum perempuan dan menentang diskriminasi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Gegara Charger Ponsel, 1 Rumah di Klaten Selatan Nyaris Ludes Terbakar

Gegara Charger Ponsel, 1 Rumah di Klaten Selatan Nyaris Ludes Terbakar
author
Suharsih Jumat, 3 Mei 2024 - 17:45 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kondisi rumah di Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, yang terbakar, Jumat (3/5/2024). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Satu rumah di Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, nyaris ludes akibat kebakaran pada Jumat (3/5/2024). Diduga, api berasal dari charger ponsel yang terhubung ke stopkontak listrik.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, petugas tim pemadam kebakaran atau Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten mendapat laporan kebakaran itu sekitar pukul 11.57 WIB. Petugas bergegas menuju lokasi dan tiba sekitar pukul 12.12 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Proses pemadaman dibantu Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar), TRC BPBD, unsur sukarelawan, serta warga dan selesai pukul 12.56 WIB. Luas area terbakar 10 meter x 15 meter. “Estimasi kerusakan 80 persen,” kata Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, Jumat.

Koran Solopos

Sumino menjelaskan dari keterangan yang dihimpun, sebelumnya penghuni rumah memasang charger untuk mengisi daya ponsel di dalam kamar. Setelah itu, penghuni rumah pergi ke masjid untuk mengikuti Salat Jumat. Penyebab kebakaran diduga dari pengisian daya ponsel tersebut.

“Ada salah satu warga hendak pergi ke masjid melihat rumah sudah terbakar. Kemudian meminta tolong warga untuk memadamkan api sambil menunggu Damkar,” kata Sumino.

Sementara itu, rumah yang terbakar merupakan milik warga setempat yang dikontrak. Ukuran rumah 7 meter x 9 meter dan dihuni seorang perempuan lansia beserta anak dan cucunya.

Emagazine Solopos

Kepala Desa (Kades) Ngalas, Edy Riyanto, memastikan tidak ada korban jiwa maupun terluka akibat kejadian itu. Namun, kondisi rumah rusak parah. “Kalau kerugian lebih dari seratusan juta rupiah. Kami segera koordinasi dengan BPBD untuk langkah selanjutnya,” jelas Edy.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories