SOLOPOS.COM - Wabup Karanganyar, Rober Christanto (ketiga dari kiri), menerima tim Satgassusgah TPK Bareskrim Polri di rumdin Bupati setempat pada Selasa (6/6/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Karanganyar mendapat pengawasan ketat dari Tim Satuan Tugas Khusus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Satgasusgah TPK) Bareskrim Mabes Polri. Pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan pendistribusian pupuk bersubsidi tepat sasaran.

Tak hanya pupuk bersubsidi, Tim Satgasusgah TPK juga mengawasi penyaluran bantuan alat mesin pertanian (alsintan). “Fokus kita pada pemantauan penyaluran pupuk bersubsidi dan alsintan. Dalam tiga hari ke depan kami akan memantau di Karanganyar,” kata Kepala Sub Satgas Bidang Ketahanan Pangan Bareskrim Polri, Hotman Tambunan, saat kunjungan kerja di Kabupaten Karanganyar pada Selasa (6/6/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam kunjungan tersebut, Tim Satgasusgah TPK Bareskrim Polri ditemui Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar Rober Christanto, Sekda Timotius Suryadi, Kapolres AKBP Jerrold Hendra Kumontoy, serta sejumlah kepala OPD di rumdin Bupati Karanganyar.

Tim Satgasusgah akan melihat bagaimana tata kelola alsintan yang diberikan kepada kelompok tani di Karanganyar. Apakah juga dilakukan pembinaan oleh dinas terkait atau tidak. Menurutnya, Kapolri memberikan perhatian serta peduli terhadap bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada petani. Sehingga pihaknya akan meninjau langsung ke lapangan bagaimana pendistribusian bantuan pupuk bersubsidi dan bantuan-bantuan sosial lain. Hal ini karena masyarakat penerima sangat membutuhkan bantuan bantuan tersebut.

Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengatakan ada 68.308 petani penerima bantuan subsidi dari pemerintah pusat. Dari jumlah tersebut petani yang telah memiliki Kartu Tani guna pengambilan pupuk ada sebanyak 55.866 orang dan kartu yang telah digunakan ada 29.742 lembar.

Dia menambahkan secara persentase penebusan pupuk awal tahun sampai 31 Mei 2023 total 21.931.640 ton, terdiri atas urea 10.824.743 ton dan NPK 4.457.783 ton. Terkait alsintan prapanen yang disalurkan kepada para petani di Karanganyar pada 2021 dan 2022 total ada 1 unit traktor roda empat, 54 unit traktor roda dua, cultivator 20 unit, pompa air 126 unit, hand sprayer 94 unit dan transplanter 4 unit.

Sedangkan alsintan pascapanen pada 2021 dan 2022 total 37 unit power thresher, 6 unit power thresher multiguna, 10 kendaraan roda tiga, 10 unit corn siller, 2 unit combine harvester besar, 1 unit alat angkut roda empat. Alsintan tersebut mayoritas berasal dari aspirasi DPR.

Wakil Bupati Rober Christanto mengatakan siap mendampingi Tim Satgassusgah selama melakukan pemantauan di Karanganyar. “Alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Karanganyar belum sesuai dengan kebutuhan dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) 2023. Jadi masih belum terpenuhi,” katanya.

Pemkab Karanganyar terus mendorong petani di Kabupaten Karanganyar untuk beralih ke tanaman organik. Saat ini dari 17 kecamatan, Rober menyebut petani di 9 kecamatan sudah beralih ke pertanian organik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya