SOLOPOS.COM - Situasi saat polisi membongkar makam dan mengautopsi jenazah perempuan di kompleks permakaman umum Dukuh Ngriman, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Kamis (11/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tim Satreskrim Polres Klaten bersama tim forensik RS Bhayangkara Polda DIY membongkar salah satu makam dilanjutkan dengan autopsi jenazah seorang wanita di kompleks permakaman umum Dukuh Ngriman, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Kamis (11/1/2024).

Pembongkaran makam yang baru berusia 100 hari itu dilakukan sebagai rangkaian proses penyelidikan atas laporan dari salah satu kerabat almarhumah. Tim dokter forensik RS Bhayangkara Polda DIY datang bersama tim dokter dari UGM dan Satreskrim serta Inafis Polres Klaten.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pembongkaran kuburan hingga autopsi berlangsung sekitar empat jam mulai pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB. Selama proses tersebut berlangsung, kompleks makam dipasangi garis polisi.

Warga hanya bisa melihat dari luar pagar kompleks permakaman yang ada di ujung kampung itu. Setelah serangkaian proses bongkar dan autopsi rampung, jenazah perempuan di Karanglo, Klaten, itu dikafani dan dikuburkan kembali.

Autopsi dilakukan pada jenazah salah satu warga berinisial SW, 70, yang meninggal dunia sekitar 100 hari lalu. “Almarhumah sebelumnya tinggal sendiri. Dia ditemukan meninggal dunia di rumah,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Karanglo, Agung, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Polisi melakukan autopsi jenazah perempuan tersebut sebagai bagian penyelidikan. Sebelumnya, ada kerabat almarhumah yang membuat laporan ke Polres Klaten lantaran menilai ada kejanggalan pada kematian SW.

Kanit 1 Satreskrim Polres Klaten, Ipda Febryanti Mulyadi, menjelaskan SW meninggal dunia pada 3 Oktober 2023 lalu. Awalnya, warga dan kerabat menilai SW meninggal dunia secara wajar.

Namun, kerabat mendapatkan informasi ada sejumlah kejanggalan tentang meninggalnya almarhumah. Atas kejanggalan tersebut, keluarga membuat laporan ke Polres Klaten selang hampir sepekan setelah SW meninggal dunia.

Tim Satreskrim Polres Klaten sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi guna penyelidikan atas laporan tersebut. Ada lima saksi yang diperiksa mulai dari kerabat hingga tetangga.

Proses penyelidikan berlanjut hingga dilakukan autopsi pada jenazah almarhumah. Autopsi melibatkan belasan dokter. “Dokter banyak, ada tim dokter forensik Polda DIY, ada tim UGM, ada co-ass [co-assisstant], ada tim dokter gigi juga,” kata Ipda Febri.

Dia menjelaskan tidak ada kendala selama proses autopsi berlangsung. Tim Satreskrim Polres Klaten selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan dari tim dokter forensik dari autopsi tersebut. “Insyaallah dari autopsi ini menentukan langkah selanjutnya hingga terungkap [penyebab meninggalnya SW],” kata Ipda Febri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya