SOLOPOS.COM - Ketua Bawaslu Kabupaten Sukoharjo memberikan keterangan seputar temuan baliho bergambar Dandim 0726/Sukoharjo bersanding dengan salah satu pasangan capres-cawapres di Sukoharjo, Selasa (9/1/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo menemukan tiga baliho bergambar Komandan Kodim 0726/Sukoharjo, Letkol (Czi) Slamet Riyadi, bersanding dengan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Baliho itu ditemukan di tiga lokasi di persawahan, yakni dua di wilayah Kecamatan Bendosari dan satu di Kecamatan Sukoharjo. Bawaslu mengetahui adanya baliho tersebut pada Selasa (9/1/2024) pagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Terkait adanya baliho bergambar Dandim dan salah satu paslon capres-cawapres, sudah kami tertibkan. Kami menganggap ada upaya untuk memecahkan belah warga di Sukoharjo. Sehingga harus kami ambil tindakan antisipasi,” tegas Ketua Bawaslu Sukoharjo, Rochmad Basuki, di kantornya, seusai menerima klarifikasi Dandim 0726/Sukoharjo bersama Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit.

Rochmad menyebut Damdim sudah memberikan klarifikasi ke kantor Bawaslu Sukoharjo. Dalam klarifikasinya Dandim memastikan TNI di Sukoharjo netral. Dandim juga memastikan tidak memerintahkan siapapun untuk memasang baliho itu. Justru Dandim mengaku menjadi korban atas pemasangan baliho tersebut.

Dalam baliho yang sudah dicabut itu terdapat foto Dandim 0726/Sukoharjo bersanding dengan salah satu pasangan capres-cawapres. Namun ketiganya tidak terlihat berfoto bersama, melainkan dalam bentuk foto kolase. Ada juga tulisan “Selamat dan Sukses”  di baliho berukuran sekira 3 x 1 meter tersebut.

“Kami baru dapat informasi sekitar pukul 09.00 WIB hari ini. Kami belum sempat meneliti terkait foto itu editan atau tidak, siapa pemasangnya. Kami juga akan menelusuri itu dicetak di mana dan sebagainya. Tidak ada [kalimat ajakan sama sekali] hanya foto dan nama serta kalimat ‘Selamat dan Sukses’,” ungkap Rochmad.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, baliho itu belum ada pada Senin (8/1/2024). Rochmad menduga baliho itu dipasang pada Selasa dini hari. Ia juga meminta seluruh jajaran panitia pengawas di 12 kecamatan untuk menyisir baliho yang sama untuk memetakan wilayah mana saja pemasangan baliho selain di tiga lokasi tersebut.

Masyarakat juga diimbau untuk melapor jika menemukan informasi mengenai pemasasangan baliho tersebut. “Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, stakeholder kepemiluan di Sukoharjo untuk menjaga kondusivitas. Termasuk untuk pihak-pihak seperti TNI, Polri dan ASN untuk selalu menjaga netralitas,” tegas Rochmad.

Sementara itu, Dandim ennggan memberikan keterangan saat di temui di Kantor Bawaslu Sukoharjo seusai memberikan klarifikasi. Namun, ia memastikan TNI netral. “Sudah, nanti konfirmasi ke Bawaslu saja,” kata Dandim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya