Soloraya
Rabu, 24 Januari 2024 - 10:24 WIB

Bawaslu Wonogiri: Ada Pelanggaran Kampanye di Konser Denny Caknan-Gus Miftah

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan orang menyaksikan ceramah Gus Miftah dalam konser Indonesia Maju di Lapangan Pringgodani, Wonogiri, Selasa (23/1/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonogiri menemukan sejumlah pelanggaran kampanye dalam Konser Indonesia Maju yang menghadirkan penyanyi dangdut Denny Caknan dan penceramah Gus Miftah di Lapangan Pringgodani, Wonokarto, Wonogiri, Selasa (23/1/2024) malam.

Pantauan Solopos.com di lokasi konser, penceramah Gus Miftah lebih dulu tampil pada Selasa malam itu. Dia berceramah di hadapan sekitar 4.000 penonton. Dalam ceramahnya, ia menyelingi dengan selawatan yang di dalamnya menyebutkan nama capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Advertisement

Denny Caknan baru naik panggung sekitar pukul 22.30 WIB. Penonton semakin banyak ketika penyanyi dangdut itu mulai bernyanyi. Sejumlah penonton yang semula berada di luar lapangan langsung masuk ke dalam untuk menyaksikan penampilan penyanyi asal Ngawi, Jawa Timur, itu.

Ketua Bawaslu Wonogiri, Antonius Joko Wuryanto, mengatakan ada sejumlah pelanggaran kampanye selama gelaran Konser Indonesia Maju di Lapangan Pringgodani yang menghadirkan Denny Caknan dan Gus Miftah malam itu. Salah satu bentuk pelanggaran itu berupa ajakan atau orasi kampanye Gus Miftah untuk capres-cawapres Prabowo-Gibran.

Advertisement

Ketua Bawaslu Wonogiri, Antonius Joko Wuryanto, mengatakan ada sejumlah pelanggaran kampanye selama gelaran Konser Indonesia Maju di Lapangan Pringgodani yang menghadirkan Denny Caknan dan Gus Miftah malam itu. Salah satu bentuk pelanggaran itu berupa ajakan atau orasi kampanye Gus Miftah untuk capres-cawapres Prabowo-Gibran.

Menurut Joko, seharusnya kegiatan pada Selasa malam itu sama sekali tidak ada unsur kampanye parpol atau peserta Pemilu dan Pilpres 2024. Sebab izin kegiatan tersebut kepada pengelola tempat, yaitu Pemkab Wonogiri, hanya konser dan pengajian.

Begitu juga izin ke kepolisian yang berupa kegiatan pengajian dan pertunjukan musik. Hanya, menurut dia, meski ada temuan pelanggaran, Bawaslu Wonogiri tidak bisa menindak hal tersebut.

Advertisement

“Unsur pelanggarannya ada. Ada beberapa temuan, ya Gus Miftah itu salah satunya, ada yang lain juga. Tetapi tidak bisa ditindak karena memang bukan peserta Pemilu atau tim kampanye,” kata Joko saat dihubungi Solopos.com, Rabu (24/1/2024).

Pencopotan APK

Dia melanjutkan Bawaslu Wonogiri sudah meminta panitia penyelenggara termasuk pembawa acara konser yang menghadirkan Denny Caknan dan Gus Miftah itu agar tidak menyampaikan ajakan memilih kepada peserta Pemilu mana pun. Selama konser berlangsung, tidak ada lagi alat peraga kampanye di area konser.

Hal itu karena sebelum konser dimulai, Bawaslu sudah menyisir dan mengecek penonton agar tidak ada yang membawa APK. Sebelumnya, pada Selasa sore sebelum konser, Bawaslu dan Satpol PP Wonogiri juga telah mencopot banyak APK yang dipasang di pagar luar dan di tribune lapangan.

Advertisement

Penurunan APK bergambar Prabowo-Gibran itu lantaran tempat pemasangannya dinilai melanggar Peraturan Bupati No 48/2023. Selain itu, izin kegiatan tersebut bukan untuk kampanye.

“Upaya pencegahan pelanggaran itu sudah kami lakukan semaksimal mungkin pada konser itu. Kegiatan itu berjalan lancar, kondusif, meski ya memang ada temuan pelanggaran yang tidak bisa ditindak,” ujar dia.

Konser Indonesia Maju di Wonogiri pada Selasa malam itu ditutup penampilan Denny Caknan sekitar pukul 23.30 WIB. Kegiatan itu berjalan cukup lancar. Para penonton juga pulang dengan tertib.

Advertisement

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan pasukan pengamanan pada konser Indonesia Maju itu sebanyak 561 personel gabungan dari Polres, Kodim, Dishub, dan Satpol PP Wonogiri.

Menurut dia, para penonton yang masuk ke area konser sudah dicek terlebih dahulu. Mereka tidak diizinkan membawa atribut kampanye apa pun. Hal itu mengingat saat ini merupakan tahapan kampanye Pemilu 2024. Di sisi lain, kegiatan tersebut bukan kampanye.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif