SOLOPOS.COM - Ketua Bawaslu Karanganyar Nuning Ritwanita Priliastuti saat diwawancara pada Selasa (13/2/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — H-1 jelang Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karanganyar mewaspadai “serangan fajar” atau praktik money politic.

Ketua Bawaslu Karanganyar, Nuning Ridwanita Priliastuti, mengatakan hingga kini belum menemukan maupun menerima ada laporan money politic atau politik uang. Ia mengerahkan seluruh anggota pengawas pemilu untuk berpatroli di hari tenang sebelum coblosan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ini untuk mengantisipasi kecurangan baik itu money politics maupun pelanggaran lain. “Kami mewaspadai adanya serangan fajar dan pelanggaran pemilu sampai hari H pencoblosan,” kata Nuning dijumpai selepas Apel Pergeseran Pasukan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di halaman Kantor Setda Karanganyar pada Selasa (13/2/2024).

Nuning meminta masyarakat melapor jika menemui dugaan pelanggaran pemilu termasuk money politic. Dia memastikan akan memproses dan mengusutnya. Sesuai ketentuan Pasal 523 ayat 2 UU Pemilu, pemberian uang atau materi lainnya untuk kepentingan pemenangan suara bisa dijatuhi sanksi hukuman empat tahun penjara dan denda Rp48 juta.

Nuning mengatakan masa tenang kampanye telah diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum. Masa tenang berlangsung selama 3 hari sebelum hari pemungutan suara. Masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye. Sehingga, tidak boleh ada aktivitas kampanye apa pun sebagaimana diatur dalam Pasal 27 Ayat (4) PKPU Nomor 15 Tahun 2023.

Sementara di masa tenang, para calon legislatif (caleg), tim sukses (timses) tetap aktif kampanye di media sosial (medsos). Bahkan amplop berisi uang diduga mulai bertebaran di masyarakat. Warga Karanganyar kota, yang enggan disebut namanya, mengatakan telah menerima amplop dari dari salah satu caleg DPRD Kabupaten. Dalam amplop tersebut berisi uang Rp100.000.

“Tadi tidak tahu yang kasih siapa. Bukan orang sini, hanya diminta nanti nyoblos ini ya,” kata dia.

Salah satu caleg DPRD Kabupaten Karanganyar yang enggan disebut namanya mengaku biaya politik tahun ini jauh lebih mahal dibandingkan lima tahun lalu.

“Ini benar-benar ongkosnya mahal. Semalam saja sudah tembak puluhan ribu amplop,” kata dia.

Dia mengaku ngos-ngosan biaya politik cukup besar. Namun itu yang harus dihadapi untuk bertarung dalam pemilu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya