SOLOPOS.COM - Sejumlah seniman Selogiri berkumpul di Pendapa Kecamatan Selogiri, Wonogiri, untuk membentuk paguyuban seniman bernama Seloadji, Minggu (23/7/2023) malam. (Istimewa/Supriyanto)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah seniman di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, sepakat membentuk paguyuban bernama Seloadji atau Seniman Selogiri Dadi Siji. Paguyuban itu diresmikan pada Minggu (23/7/2023) malam di Pendapa Kantor Kecamatan Selogiri.

Salah satu tujuannya sebagai wadah para para seniman untuk memajukan ekosistem kesenian di Selogiri. Ketua Paguyuban Seloadji, Supriyanto, mengatakan pembentukan paguyuban ini muncul dari keresahan para seniman di Selogiri karena masing-masing seniman berjalan sendiri-sendiri.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka tidak saling berkoordinasi. Bahkan tidak saling mengenal meski sama-sama berkecimpung di kesenian yang sama. Supriyanto menjelaskan Kecamatan Selogiri memiliki banyak aset seniman, terutama seniman seni pertunjukan seperti wayang, reog, dangdut dan campursari, dan tari.

Pelaku-pelaku seni atau seniman di Selogiri, Wonogiri, ini jarang sekali berkomunikasi untuk mengembangkan keseniannya. Dari situ kemudian muncul gagasan untuk membentuk paguyuban agar ada wadah bagi seniman untuk berkreasi.

“Minggu malam, kami para pelaku seni berkumpul di kantor kecamatan. Kami sepakat untuk membentuk paguyuban. Malam itu juga disepakati langsung membentuk pengurus paguyuban. Sementara ini, yang terdata dan menjadi anggota ada sekitar 70 seniman,” kata Supriyanto kepada Solopos.com, Senin (24/7/2023).

Dia menjelaskan tujuan pembentukan paguyuban ini antara lain untuk mendata pelaku-pelaku seni di Kecamatan Selogiri. Kemudian bersama-sama mengembangkan dan memajukan kesenian di Selogiri.

Pelaku-pelaku kesenian tradisional didorong untuk tetap eksis, sedangkan pelaku kesenian kontemporer juga terus meningkatkan kualitas. Ke depan, antarkelompok seni harus berkolaborasi. 

Saling Bantu dan Berbagi Job

Selain itu, lanjut dia, adanya paguyuban seniman di Selogiri, Wonogiri, ini juga bertujuan memudahkan komunikasi antarpelaku seni ketika mendapatkan job, terutama para seniman orkes dangdut dan campursari. Dia menyebutkan selama ini ketika sedang musim banyak pekerjaan, banyak pelaku seni itu bingung karena personelnya tidak lengkap. 

“Misalnya, kurang penyanyi atau personel lain, sehingga pertunjukan tidak berjalan baik. Dengan adanya paguyuban ini, kami nanti bisa saling bantu, saling melengkapi agar kejadian seperti itu tidak terjadi,” ucap dia.

Supri menambahkan paguyuban ini juga diharapkan bisa menjadi alat pemerataan kualitas sekaligus ekonomi para seniman. Menurutnya, antarpelaku seni kelak akan sering dikumpulkan sesuai dengan bidang kesenian untuk latihan bersama.

Mereka yang dianggap senior dan lebih pintar, akan mengajari pelaku seni lain agar produk kesenian mereka meningkat. “Terus, misal nanti ndilalah ada yang sepi job, bisa dibantu agar mendapatkan job,” ucapnya.

Camat Selogiri, Sigit Purwanto, menyampaikan pembentukan paguyuban itu diawali dengan sarasehan di Kantor Kecamatan Selogiri untuk menyatukan visi. Sejumlah seniman dari berbagai genre seni diundang dalam forum itu untuk memberikan pendapat atau menyampaikan gagasan terhadap kondisi kesenian di Selogiri. 

“Setelah itu mereka sepakat untuk membentuk paguyuban para seniman itu. Tujuan sederhananya untuk menjalin kekompakan, persatuan, dan membentuk rasa kekeluargaan antarseniman di Selogiri,” kata Sigit saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.

“Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah untuk memajukan kesenian di kecamatan. Yang terpenting, mereka tetap bisa eksis,” tambah Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya