SOLOPOS.COM - Camat Kemusu, Boyolali, Eko Dodi Apriyanto, di Pendapa Gede Boyolali, Rabu (22/11/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto selembar kertas berisi daftar iuran aparatur sipil negara atau ASN pegawai Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, yang diduga pengumpulan dana untuk kampanye partai tertentu di Kota Susu.

Daftar tersebut diunggah akun @PartaiSocmed di aplikasi X (sebelumnya Twitter) pada Kamis (16/11/2023) malam. Dalam daftar tersebut, tertulis judul Daftar Iuran PNS Kecamatan Kemusu 2023.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Penjabat camat ditarik iuran tertinggi senilai Rp3 juta, Sekretaris Kecamatan Rp2 juta, Kasi Rp1 juta, dan paling rendah untuk jabatan staf iuran Rp500.000. Ada 17 pegawai kecamatan yang tertulis dalam daftar dengan nilai akhir Rp16 juta.

Camat Kemusu, Eko Dodi Apriyanto, yang ditemui Solopos.com di Pendapa Gede Boyolali, Rabu (22/11/2023), membantah adanya penarikan iuran untuk dana kampanye kepada ASN dan pegawai Kecamatan Kemusu, Boyolali, sesuai informasi dalam daftar tersebut.

“Yang jelas kami di kecamatan juga kaget dengan adanya daftar itu. Dari Kecamatan Kemusu tidak ada iuran untuk kegiatan politik 2024,” kata dia.

Ia mengatakan pegawai Kecamatan Kemusu juga tidak pernah membuat daftar seperti yang beredar di media sosial. “Itu masuk dalam kategori surat kaleng atau hoaks,” tegasnya.

Eko mengatakan biasanya iuran para pegawai Kecamatan Kemusu digunakan untuk hal aktivitas sosial dan makan siang. Selain itu iuran juga dilakukan pada rencana piknik bersama pada akhir 2024 untuk refreshing. “Iuran untuk politik tidak ada, itu hoaks atau surat kaleng, mengada-ada,” jelas dia.

Dengan adanya kejadian tersebut, ia mengimbau masyarakat khususnya di Kemusu untuk tetap tenang dan mengajak suasana tetap kondusif untuk menyukseskan Pemilu 2024.

Penelusuran Bawaslu

Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali menelusuri sosok perempuan berseragam ASN Pemkab Boyolali yang menyebut-nyebut adanya arahan untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo serta adanya iuran ASN untuk pemenangan tersebut dalam video yang viral beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, Bawaslu Boyolali juga menurunkan tim untuk menulusuri daftar iuran ASN Kecamatan Kemusu yang diunggah akun @PartaiSocmed di aplikasi X. Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, menyampaikan untuk penelusuran itu masih dalam proses.

“Ini baru proses, sampai hari ini kami baru menemukan video tersebut. Itu pun di media sosial. Kami sudah mencoba beberapa instansi baik formal maupun informal untuk mencari tahu siapa orang dalam video itu,” kata Widodo saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (21/11/2023).

Dalam video yang viral tersebut, perempuan ASN itu direkam dari arah samping agak ke belakang sehingga wajahnya tidak terlihat. Perempuan itu mengobrol dengan seseorang bersuara laki-laki yang tidak terlihat di kamera.

Widodo mengatakan Bawaslu Boyolali telah menggerakkan Panwascam dan PKD untuk mengenali lokasi pembuatan video itu yang diduga di warung makan karena perempuan ASN yang direkam itu duduk di meja dengan mangkuk berisi makanan di depannya.

Walaupun begitu, upaya itu belum membuahkan hasil. Bawaslu Boyolali juga menunggu apakah si pemberi informasi untuk membuat laporan ke Bawaslu. Tanpa laporan, sulit bagi Bawaslu untuk melacak orang dalam video tersebut.

“Informasi yang ada sekarang dengan potongan video tersebut belum sampai pada derajat informasi awal. Itu baru informasi biasa saja. Sehingga kami butuh waktu, tenaga, dan effort untuk menelusuri itu sampai nanti ditemukan bukti-bukti pendukung yang lain,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya