SOLOPOS.COM - Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, saat diwawancara wartawan di Kompleks Pemkab Boyolali, Rabu (15/11/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali menelusuri sosok perempuan berpakaian seragam ASN Pemkab Boyolali dalam video viral yang menyebut-nyebut adanya pengarahan bagi ASN untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo.

Tak hanya itu, Bawaslu Boyolali juga menurunkan tim untuk menulusuri daftar iuran ASN Kecamatan Kemusu yang diunggah dengan narasi iuran untuk pemenangan PDIP dan Ganjar di akun media sosial X @PartaiSocmed.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, menyampaikan penelusuran video viral yang dinarasikan sebagai ASN Boyolali itu masih berlangsung.

“Ini baru proses, sampai hari ini kami baru menemukan video tersebut. Itu pun di media sosial. Kami sudah mencoba beberapa instansi baik formal maupun informal untuk mencari tahu siapa sekiranya orang dalam video untuk dikenali,” kata Widodo saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (21/11/2023).

Walaupun telah berkeliling ke instansi formal dan informal, pencarian Bawaslu Boyolali terhadap sosok perempuan tersebut masih belum menemui titik temu.

Widodo mengatakan Bawaslu telah menggerakkan Panwascam dan PKD untuk mengenali lokasi pembuatan video viral tentang netralitas ASN Boyolali itu. Walaupun begitu, hasilnya juga masih nihil.

Bawaslu Boyolali juga masih menunggu apakah kasus itu akan ditindaklanjuti oleh pemberi informasi dengan laporan masyarakat karena hingga kini belum ada laporan. Tanpa laporan tersebut, ia menjelaskan Bawaslu kesulitan pada sisi teknis penelusuran.

“Informasi yang ada sekarang dengan potongan video tersebut belum sampai pada derajat informasi awal. Itu baru informasi biasa saja. Sehingga kami butuh waktu, tenaga, dan effort untuk menelusuri itu sampai nanti ditemukan bukti-bukti pendukung yang lain,” kata dia.

Selanjutnya, mengenai daftar iuran pegawai di Kecamatan Kemusu yang beredar di akun X @PartaiSocmed pada Kamis (16/11/2023), Bawaslu Boyolali juga menerjunkan tim penelusuran ke Kemusu pada Selasa ini.

Iuran Pegawai Kecamatan Kemusu

Dalam daftar tersebut tertulis judul daftar iuran PNS Kecamatan Kemusu 2023. Camat dikenakan iuran tertinggi senilai Rp3 juta sedangkan paling rendah untuk jabatan staf iuran senilai Rp500.000. Ada 17 pegawai kecamatan yang tertulis dalam daftar dengan nilai total iuran Rp16 juta.

Nama-nama pegawai dalam daftar itu diblok alias disensor. “Kami turunkan tim ke Kemusu untuk menggali informasi terkait itu karena informasinya sangat minim. Yang muncul hanya kop, jabatan, dan uang iuran. Padahal kalau jabatan kan enggak bisa dimintai keterangan, yang bisa kan pejabatnya,” kata dia.

Walaupun begitu, Bawaslu Boyolali berusaha melakukan upaya penelusuran untuk mencari informasi terkait iuran ASN tersebut.

Sementara itu, Camat Kemusu, Eko Dodi Apriyanto, belum bisa dimintai konfirmasi terkait permasalahan itu. Pesan Whatsapp Solopos.com yang dikirim kali pertama pada Jumat (17/11/2023) lalu tak direspons. Begitu juga panggilan telepon tak dijawab.

Upaya permintaan konfirmasi kedua pada Selasa ini via pesan dan telepon Whatsapp juga tak mendapat respons hingga berita ini ditayangkan.

Seperti diketahui, video seorang perempuan berpakaian seragam aparatur sipil negara atau ASN Pemkab Boyolali yang berkeluh kesah alias curhat soal politik viral di media sosial X atau Twitter dan TikTok, Selasa (14/11/2023).

Video tersebut antara lain diunggah akun TikTok milik @aseppratama01 dan akun X milik @mimih6mei. Dalam video tersebut, perempuan berpakaian seragam ASN warna khaki itu menceritakan tentang sesuatu yang ia anggap sebagai rahasia umum tentang pengarahan kepada ASN untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo pada 2024.

Selain itu, perempuan tersebut juga menyebut-nyebut soal iuran ASN untuk memenangkan parpol dan capresnya tersebut. Video ASN direkam dari arah samping agak ke belakang sehingga wajah perempuan berhijab itu tidak terlihat.

Perempuan itu bercerita kepada lawan bicaranya yang tidak terlihat di kamera. Mereka diduga berada di salah satu warung bakso karena di meja depan perempuan itu ada semangkuk bakso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya