SOLOPOS.COM - Pegawai Negeri Sipil. (Ilustrasi/Solopos Dok).

Solopos.com, BOYOLALI — Video seorang perempuan berpakaian seragam aparatur sipil negara atau ASN Pemkab Boyolali yang berkeluh kesah alias curhat soal politik viral di media sosial X atau Twitter dan TikTok, Selasa (14/11/2023).

Video tersebut antara lain diunggah akun TikTok milik @aseppratama01 dan akun X milik @mimih6mei. Pada unggahan akun TikTok @aseppratama01_, video tersebut sudah dilihat lebih dari 2 juta kali, disukai 86.200 akun, dan mendapat 5.435 komentar hingga Rabu (15/11/2023) pukul 11.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara pada akun X @mimih6mei, video itu mendapat 526 komentar, 939 kali repost, dan disukai 1.451 pengguna. Dalam video tersebut terlihat seorang perempuan berpakaian seragam ASN warna khaki menceritakan tentang sesuatu yang ia anggap sebagai rahasia umum.

Video ASN diduga dari Pemkab Boyolali yang viral itu direkam dari arah samping agak ke belakang sehingga wajah perempuan berhijab itu tidak terlihat. Perempuan itu bercerita kepada lawan bicaranya yang tidak terlihat di kamera.

Selama bercerita, tangannya memainkan sendok pada mangkuk bakso di meja. Ia mengatakan sudah menjadi rahasia umum di Boyolali ada arahan untuk memenangkan PDIP dan memilih Ganjar Pranowo.

Nik tak denger saka kanca-kanca kui akeh sing dipungut biaya sumbangan karo menangke calon PDIP [Kalau saya dengar, teman-teman itu dipungut biaya sumbangan dan memenangkan calon dari PDIP],” kata dia dalam video yang dilihat Solopos.com.

Menurutnya, yang memberikan instruksi tersebut adalah Bupati Boyolali karena memiliki kuasa di Kota Susu. Ia juga mengatakan ASN dan pegawai pemerintah desa (pemdes) didata mana yang bisa diarahkan dan tidak bisa diarahkan atau membangkang.

Nik sing mbangkang kuwi biasane dikei sanksi [Yang membangkang itu diberi sanksi]. Biasane PNS PPPK kuwi dimutasi di daerah kecamatan, ning ndesa sing adoh saka tempat tinggale [Biasanya PNS PPPK itu dimutasi ke daerah kecamatan atau desa yang jauh dari tempat tinggalnya],” terang dia.

Selain itu, ada pula risiko dijauhi atau dikucilkan dari pergaulan lingkungan tempat bekerja bila tidak melaksanakan instruksi tersebut. Ia menjelaskan hal tersebut telah terjadi sejak lama di Boyolali.

Tanggapan PDIP dan Bupati

“Karena proses awal seleksi kan PPPK itu dapat rekomendasi dari Pemdes. Itu nanti dapat rekom wong partai itu, Mas. Yang rekom itu biasane saka partai [dari partai]. Bahasane yo kowe tak lebokno lewat partai kudune setor ning partai [kamu tak masukkan lewat partai harusnya setor ke partai],” kata perempuan berseragam ASN Boyolali itu dalam video viral tersebut.

Belum diketahui jelas siapa wanita dalam video viral tersebut, termassuk kapan dan di mana video tersebut direkam. Wajah perempuan tersebut tidak terlihat jelas namun badge di lengan kiri jelas tulisannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Dimintai tanggapan terkait video tersebut, Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta, menjawab biasa saja. “Biasa saja, menjelang event politik ya pasti ada riuh-riuh gitu,” kata dia saat dihubungi wartawan, Rabu.

Bupati Boyolali M Said Hidayat saat dimintai konfirmasi mengatakan tidak pernah memerintahkan ASN untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo. “Bupati tidak pernah memerintahkan untuk itu,” kata dia saat ditemui wartawan di Gedung Cendana Boyolali, Rabu (15/11/2023).

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali, Widodo, mengatakan akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait beredar video orang diduga ASN Boyolali yang viral tersebut.

“Kalau misalnya terbukti ada dugaan pelanggaran Pemilu, akan kami tindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang ada,” kata dia.

Ditanya akankah melibatkan polisi demi menelusuri sosok perempuan maupun perekam video tersebut, Widodo mengatakan untuk tahap awal baru Bawaslu yang bertindak. “Kepolisian dan kejaksaan yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu dilibatkan kalau ada unsur dugaan pelanggaran pidana pemilu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya