SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, memantau pelaksanaan bazar pangan murah di Desa Krajan, Kecamatan Jatinom, Jumat (1/3/2024). (Istimewa/Prokopim Setda Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Bazar pangan murah untuk meringankan beban masyarakat di tengah harga bahan kebutuhan pokok yang naik terus bergulir di Klaten. Program yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkab Klaten bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) itu bakal berlangsung hingga Ramadan.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan bazar pangan murah itu digelar bergiliran ke 26 kecamatan dan dipusatkan di satu desa setiap kecamatan. “Sampai saat ini sudah ada sekitar 13-15 desa [yang dapat giliran kegiatan bazar pangan murah],” kata Mulyani saat ditemui Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (4/3/2024).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mulyani menjelaskan sesuai jadwal, pelaksanaan kegiatan tersebut yakni 23 Februari hingga 3 April 2024. “Jadi otomatis nanti Ramadan masih ada. Kalaupun nanti sudah selesai dan masih ada kemampuan, tetap digelar,” jelas Mulyani.

Disinggung dampak pelaksanaan bazar pangan murah di Klaten, Mulyani menjelaskan sudah mulai terlihat dampaknya. “Dampaknya harga gabah kering ini mulai turun. Selain itu, stok pangan di Klaten tetap aman,” jelas dia.

Mulyani memastikan stok beras di Klaten hingga kini masih tersedia. Bahkan, ketersediaan pangan hingga Idulfitri mendatang di Kabupaten Bersinar masih aman.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari DKPP Klaten, setiap bulan ada panen padi di Klaten. Pada Februari-April, estimasi luas panen di Klaten mencapai 22.201 hektare (ha).

Perinciannya, 4.172 ha pada Februari, 6.550 ha pada Maret, dan 11.479 ha pada April. Dari luas panen itu, estimasi produksi yang dihasilkan yakni 16.025 ton beras pada Februari, 25.389 ton beras pada Maret, dan 44.692 ton beras pada April.

Jika ditotal, selama tiga bulan produksi beras yang dihasilkan mencapai 86.106 ton. Sementara kebutuhan rata-rata konsumsi beras di Klaten per bulan sekitar 9.500 ton atau 28.500 ton untuk tiga bulan. Artinya, produksi beras di Klaten surplus mencapai 57.603 ton.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, juga memastikan stok pangan di Klaten masih terjaga. “Insyaallah untuk ketersediaan aman sampai Idulfitri,” kata Widiyanti.

Gerakan pangan murah di Klaten sudah bergulir sejak Jumat (23/2/2024). Masing-masing kecamatan dijatah 300 paket pangan murah yang dijual ke masyarakat.

Masing-masing paket berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, dan 1 kg gula pasir. Harga per paket Rp81.000. Warga mengaku dengan harga itu, masyarakat bisa menghemat pengeluaran Rp20.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya