SOLOPOS.COM - Tim Kecantol Kamu Karanganom menggelar pertemuan di Ndalem Putri Polanharjo, Klaten, Rabu (28/2/2024). (Istimewa/Tim Kecantol Kamu Karanganom)

Solopos.com, KLATEN — Tim Kecantol Kamu Karanganom, Klaten, mendorong seluruh calon pengantin untuk mengikuti bimbingan perkawinan di masing-masing wilayah. Kegiatan itu dinilai sangat bermanfaat untuk menyiapkan para calon pengantin menempuh hidup berumah tangga hingga kesehatan mereka setelah menikah.

Hal itu terungkap dari hasil pertemuan Tim Bimbingan Perkawinan Kecantol Kamu Karanganom di Ndalem Putri Polanharjo, Klaten, Rabu (28/2/2024). Tim yang terdiri dari beberapa instansi yaitu KUA, Puskesmas, PLKB, TP PKK, dan Polsek Karanganom itu menghadirkan Mitra Layanan Nikah dari masing-masing desa di Kecamatan Karanganom.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Inisiator sekaligus penasehat tim Kecantol Kamu, Muslih, hadir dalam forum tersebut. Bidan Koordinator Puskesmas Karanganom, Pipit, yang mewakili Tim Kecantol Kamu menyampaikan latar belakang dan sejarah diadakan bimbingan perkawinan di Karanganom.

Permasalahan yang dihadapi puskesmas selama ini adalah kematian ibu, kematian bayi, kematian bayi lahir, dan stunting. Dia mengaku setelah lima tahun pelaksanaan bimbingan perkawinan, belum menampakkan hasil yang maksimal dalam penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), stunting, dan perceraian.

“Kendala yang kami hadapi yakni keterbatasan waktu dalam penyampaian materi. Peserta tidak bisa ikut bimbingan perkawinan karena kesulitan izin dari tempat kerja,” jelas Pipit berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Senin (4/3/2024).

Kendala lainnya, lanjut Pipit, peserta dari luar kota tidak bisa hadir secara offline, keterbatasan sarana prasarana, dan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan dengan jeda waktu yang dekat dengan hari pernikahan.

Selain itu, di antara calon pengantin yang ikut bimbingan perkawinan, 30 persennya menetap di Karanganom dan 70 persen ikut suaminya di luar Karanganom bahkan luar Klaten.

Sedangkan calon pengantin perempuan dari luar Karanganom belum tentu mengikuti bimbingan perkawinan di daerahnya. Sehingga pengetahuan terkait kesehatan calon pengantin dan lain-lainnya belum mereka dapatkan.

“Meski demikian, kegiatan bimbingan perkawinan bisa menambah pengetahuan calon pengantin dengan melihat hasil pretest dan postest serta sebagian besar menyatakan kegiatan bimbingan perkawinan sangat bermanfaat,” kata Pipit.

Skrining Kesehatan

Kepala Puskesmas Karanganom, Heriyanto, mengatakan kegiatan bimbingan perkawinan ini tidak sia-sia. Kegiatan itu merupakan kerja sama yang baik antara tim dengan Puskesmas yang selalu mendukung dalam pelayanan kesehatannya.

“Pelayanan kesehatan primer mulai puskesmas, puskesmas pembantu, posko kesehatan desa, dan posyandu. Maka ini menjadi hal yang penting untuk menjalin kerja sama dengan mitra layanan nikah,” kata Heri.

Pertemuan itu menyimpulkan beberapa hal. Pertama, calon pengantin diminta melakukan pemeriksaan kesehatan atau skrining dua atau tiga bulan sebelum menikah. Hal ini untuk mengantisipasi jika kondisi kesehatan calon pengantin belum ideal sehingga ada waktu untuk memperbaiki kesehatan.

Kedua, sepekan sebelum menikah, calon pengantin melakukan tes kehamilan. Ketiga, jika kesulitan bagi calon pengantin untuk skrining karena harus izin kerja, skrining bisa dilakukan di desa masing-masing oleh bidan desa.

Dalam hal ini perlu kerja sama mitra layanan nikah dengan bidan desa untuk mendampingi calon pengantin dalam pemeriksaan kesehatan.

Tim Bimbingan Perkawinan Kecantol Kamu berharap semua calon pengantin bisa mengikuti bimbingan yang difasilitasi masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Klaten bahkan di seluruh Indonesia.

Selain itu, perlu adanya kerja sama beberapa instansi terkait dengan adanya MoU sebagai payung hukum yang mendukung bimbingan perkawinan.

Pada akhir acara, Tim Kecantol Kamu memberikan kenang-kenangan kepada dua fasilitator yang pindah tugas, yaitu Iptu Sumadi yang semula Wakapolsek Karanganom pindah ke Polres Klaten dan Herita Nur Fatmawati yang pindah dari KUA Karanganom ke KUA Ngawen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya