SOLOPOS.COM - Warga Desa/Kecamatan Delanggu, Klaten, menggelar tradisi wiwitan dalam rangkaian Festival Mbok Sri, Jumat (29/9/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Petani di wilayah Desa/Kecamatan Delanggu, Klaten, semringah dan bisa tersenyum lebar memasuki musim panen kali ini dengan harga gabah yang tinggi. Panen padi petani di wilayah juga menjadi rebutan penebas.

Salah satu petani asal Dukuh Ngebong, Desa Delanggu, Walidi, 64, mengatakan harga panen padi yang dijual ke penebas untuk varietas non-Rojolele Srinuk rata-rata Rp7 juta per patok atau luasan sekitar 2.000 meter persegi hingga 2.200 meter persegi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Harga itu lebih tinggi dibandingkan panen musim tanam sebelumnya yang dihargai penebas Rp5 juta hingga Rp6 juta per patok. Sementara harga tebasan untuk varietas padi Rojolele Srinuk Rp8 juta-Rp 9 juta dari sebelumnya Rp6 juta.

“Iya, padi belum tua sudah ditawar dengan harga tinggi. Padi 10 hari-15 hari sebelum panen itu sudah ditawar,” kata Walidi saat ditemui wartawan di Desa/Kecamatan Delanggu, Jumat (29/9/2023).

Petani Delanggu, Klaten, itu menggarap 10 patok sawah yang ditanami padi non-Rojolele Srinuk. Per patok, biaya produksi yang dia keluarkan rata-rata sekitar Rp2 juta.

Walidi pun bersyukur hasil panen kali ini bisa mendapatkan untung. Soal penyebab tingginya harga gabah, Walidi memperkirakan karena dampak musim kemarau.

“Mungkin karena di sana-sana kekeringan sehingga tidak bisa panen. Kalau di sini [Delanggu] alhamdulillah irigasinya bagus,” kata Walidi.

Harapan Walidi sederhana. Petani di Desa Delanggu, Klaten, itu hanya berharap petani tetap bisa panen di setiap musim tanam dan irigasi terus lancar. Dia juga berharap pupuk bersubsidi untuk petani bisa dipermudah.

Air Irigasi Tetap Melimpah meski Kemarau

“Pupuk harapannya dipermudah. Satu patok itu sekarang dijatah 20 kg [pupuk urea bersubsidi]. Butuhnya sekitar 50 kg. Saya menggarap 10 patok hanya dapat 6 kuintal. Itu kadang-kadang tidak kebagian. Ya kalau memang bisa dipermudah pupuknya, di sini pasti hasil panennya lebih melimpah lagi karena irigasinya juga bagus,” kata dia.

Ketua Sanggar Rojolele Delanggu, Eksan Hartanto, mengatakan selama dua musim tanam terakhir petani di desa itu bersyukur. Mereka tak mengalami gagal panen. Tak hanya itu, harga gabah belakangan tinggi.

“Pada 2022 lalu serangan hama seperti inser dan wereng luar biasa termasuk padi varietas Rojolele Srinuk juga diserang. Kemudian panen tahun ini hasilnya di luar ekspektasi. Harganya lebih tinggi. Mungkin dampak El Nino. Petani di sini tetap bisa panen dengan air yang melimpah,” kata Eksan.

Eksan mengatakan harga gabah kering panen (GKP) untuk varietas selain Rojolele Srinuk saat ini berkisar Rp6.500 per kg hingga Rp7.500 per kg. Harga itu jauh lebih tinggi dibandingkan harga panen biasanya berkisar Rp4.800 per kg hingga Rp5.500 per kg.

Sementara harga GKP untuk varietas Rojolele Srinuk saat ini maksimal Rp6.500 per kg dari sebelumnya Rp5.000 per kg. Harga GKP untuk varietas non-Rojolele Srinuk justru lebih tinggi ketimbang harga GKP varietas Rojolele Srinuk.

Hal itu lantaran varietas non-Rojolele Srinuk lebih banyak dicari penggilingan. “Serapan kebutuhan pasar non-Rojolele itu masuk klasifikasi menjadi beras C4. Ini serapannya lebih tinggi ketimbang Rojolele yang memang itu pasarnya pada segmen tertentu. Tetapi harga GKP untuk Rojolele Srinuk belakangan justru stabil naik,” kata Eksan.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen tahun ini, Sanggar Rojolele bersama petani di Delanggu menggelar Festival Mbok Sri. Event tahunan yang sebelumnya bernama Festival Mbok Sri Mulih itu kali ini memasuki penyelenggaraan kali keenam.

Salah satu rangkaian kegiatan yakni kirab budaya dan tradisi wiwitan yang digelar Jumat (29/9/2023) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya