SOLOPOS.COM - Salah satu calon haji asal Kecamatan Trucuk, Klaten, Tuminah, 91 (kiri), yang merupakan calhaj tertua mengikuti pamitan calon haji di Grha Bung Karno Klaten, Selasa (6/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tuminah yang berusia 91 tahun asal Dukuh Babad, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, menjadi calon haji atau calhaj tertua asal Klaten. Ia masuk dalam kuota calhaj Kabupaten Bersinar yang berangkat tahun ini sebanyak 1.183 orang.

Meski usianya hampir seabad, nenek tersebut terlihat masih bugar. Tuminah bersemangat ingin segera menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Semangat itu terlihat jelas ketika Tuminah mengikuti acara pamitan calon haji di Grha Bung Karno Klaten, Selasa (6/6/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia terlihat berjalan sendiri sambil tersenyum dan mengangkat kedua jempol tangan kemudian berkata sehat saat ditemui wartawan di depan Grha Bung Karno Klaten. Nenek itu bersyukur bisa menunaikan haji tahun ini.

Rasane penak. Ayem tentrem sehat walafiat [rasanya menyenangkan. Hati rasanya tenang dan badan sehat walafiat],” kata Tuminah saat ditanya wartawan mengenai perasaannya segera berangkat ibadah haji.

Tuminah mendaftarkan diri untuk beribadah haji sejak 2015. Nenek dari enam cucu dan tiga buyut itu berangkat haji dibiayai oleh anak-anaknya. “Sing ngragati anakku [yang membiayai anak saya],” kata calhaj tertua asal Klaten 2023 itu.

Salah satu putra Tuminah, Ahmad Mustofa, 60, mengatakan Tuminah tergabung dalam kloter 55. Tuminah bisa berangkat tahun ini lantaran masuk kuota prioritas calhaj lansia. “Alhamdulillah bisa berangkat tahun ini,” jelas Ahmad yang menemani ibunya mengikuti kegiatan pamitan calon haji.

Ahmad mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mendampingi Tuminah selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Nenek-nenek tersebut akan dipandu dan didampingi calon haji lainnya dari Klaten. “Simbah berangkat sendirian. Nanti dipasrahkan teman-teman satu rombongan. Mbah kakung sudah lama meninggal,” kata Ahmad.

Tidak Ada Persiapan Khusus

Meski sudah berusia lanjut, Ahmad menjelaskan ibunya masih mandiri dan sehat. Dia mencontohkan seperti mandi, mencuci baju, hingga memasak masih dilakukan sendiri. Soal persiapan menjalankan ibadah haji pun, Ahmad mengatakan persiapan ibunya normal seperti calon haji lainnya.

Misalnya mengikuti kegiatan manasik dan rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan. “Persiapannya manasik untuk kegiatan-kegiatan itu. Kalau kesehatannya makan yang teratur dan olahraga jalan-jalan pagi,” kata Ahmad, ditimpali Tuminah yang membenarkan jawaban putranya.

Tuminah tidak memiliki riwayat sakit. Ditanya resepnya agar badan tetap sehat di usia sudah memasuki 91 tahun, Ahmad mengatakan ibunya yang menjadi calhaj tertua asal Klaten itu setiap hari rutin minum madu dan makan kurma. Sedangkan untuk makan, menurutnya biasa saja, tidak ada pantangan tertentu.

Mengenai makanan tersebut, Tuminah mengatakan biasa mengonsumsi menu seperti tahu, tempe, serta gudangan. Soal aktivitas sehari-hari, Tuminah rutin berolahraga dengan berjalan kaki.

Selain itu, Tuminah rajin melangkahkan kakinya mendatangi masjid setiap waktu salat tiba. Sedangkan pekerjannya, Ahmad mengatakan ibunya dulu bekerja sebagai berdagang.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, bersyukur kuota calon haji untuk Klaten yang diberangkatkan tahun ini banyak. Mayoritas calon haji yang diberangkatkan para calhaj lansia. Ada pula yang menggunakan kursi roda.

“Tetapi semangatnya luar biasa. Semoga seluruh calon haji nanti pulang juga dengan jumlah yang lengkap, mereka dimudahkan dalam melaksanakan rukun Islam kelima,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya