SOLOPOS.COM - Relawan Bolone Mase Boyolali berkonvoi membawa battle sound dan kendaraan di Jalan Solo-Semarang wilayah Winong, Boyolali, Senin (22/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ribuan relawan pendukung Gibran Rakabuming Raka yang tergabung dalam Bolone Mase menggelar konvoi keliling Kabupaten Boyolali pada Senin (22/1/2024) pagi.

Rute konvoi dimulai dari Simo lalu berjalan keliling ke kecamatan lain melewati jalan Solo-Semarang, jalur lingkar selatan, dan akhirnya sampai di depan Satlantas Polres Boyolali untuk beristirahat dan makan siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebagian relawan turun untuk membagikan bunga dan susu gratis kepada warga yang tengah beraktivitas di sekitar lokasi istirahat. Mereka turun ke jalan untuk mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Koordinator Relawan Bolone Mase Boyolali, Andi Waluyo, mengungkapkan kampanye itu berlangsung santai akan tetapi tertib berlalu lintas. “Jadi kami kampanye tanpa knalpot brong, tidak ada yang tidak pakai helm, semuanya pakai helm, tertib. Kami juga kampanye santun dengan pembagian bunga dan susu,” kata dia kepada Solopos.com di sela-sela acara.

Andi menjelaskan pembagian bunga dan susu itu untuk menarik simpati warga. Selain itu, susu memiliki ciri khas untuk program paslon nomor urut 2. Kemudian untuk bunga memiliki arti kedamaian yang menunjukkan indahnya kampanye tanpa knalpot brong.

Penggunaan knalpot brong dalam konvoi relawan Bolone Mase Boyolali hari itu diganti menggunakan battle sound yang Andi nilai tidak sebising knalpot brong. Musik-musik yang diputar juga dinilai tidak mengganggu.

“Setiap kami melewati instansi, tempat ibadah, dan sekolah, suaranya selalu kami matikan untuk menghormati aktivitas. Contohnya saja, kami tadi di depan [Asrama Kompi Senapan B Yonif] 408 itu tidak kami bunyikan musiknya,” jelas dia.

Selanjutnya, Andi berharap kampanye damai tanpa knalpot brong yang dilakukan relawan Bolone Mase di Boyolali dapat dicontoh berbagai pihak dalam berkampanye.

Dalam kegiatan konvoi tersebut, ia menyebut ada sekitar 1.500 sepeda motor dan 800 mobil. Sehingga, peserta konvoi diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 orang. Pesertanya merupakan Bolone Mase dari seluruh wilayah Boyolali. “Setelah selesai istirahat, kami nanti lanjut berkeliling dan kembali lagi ke Simo,” kata dia.

Kampanye Tanpa Knalpot Brong

Andi menyampaikan target relawan Bolone Mase adalah membuat pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran. Ia optimistis Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran di Boyolali karena ada sekitar 19.447 relawan Bolone Mase yang akan turut membantu mengampanyekan pasangan tersebut.

“Usaha kami tetap yang pertama adalah kampanye santun, lalu kami menjaga stabilitas keamanan. Kami juga mengadakan bakti sosial agar masyarakat senang dengan Prabowo-Gibran. Yang kami lakukan betul-betul untuk menggaet semua kalangan,” jelas dia.

Sementara itu, salah satu peserta aksi sekaligus calon anggota legislatif (caleg) DPRD dari Dapil V Boyolali, Danang Tri Sasongko, mengaku mengikuti konvoi mulai dari Banyudono. Ia menjelaskan konvoi dilaksanakan dengan saling menjemput relawan Bolone Mase.

Ia mengaku senang dengan adanya kampanye tanpa knalpot brong yang ia ikuti bersama relawan Bolone Mase lainnya. Terlebih, ia tidak ingin insiden yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum di Boyolali kembali terjadi.

“Tadi rutenya dari Banyudono, belok ke pabrik Butuh di Mojosongo, lalu ke depan 408, ke barat lagi daerah rumah sakit, terus di depan Satlantas ini. Sehabis salat dan istirahat kembali lagi keliling Boyolali,” jelas dia.

Sementara itu, salah satu warga Winong, Boyolali, Kusuma Dewi Ayu Ningrum, mengaku senang karena mendapatkan susu dan bunga gratis dari Bolone Mase.

Ia mengaku terkejut mengetahui ada konvoi dari pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu. Saat itu, Dewi mengaku hendak menjemput anaknya dari sekolah kemudian bertemu para relawan.

“Terima kasih untuk relawan Bolone Mase Pak Prabowo dan Mas Gibran atas susu dan bunganya. Kampanye seperti ini juga menjadi contoh yang baik dibandingkan dengan memakai knalpot brong yang mengganggu telinga, mengganggu lingkungan, dan nanti takutnya anak-anaknya malah ikutan mencontoh,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya