SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan sebagai dampak El Nino. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Hampir semua kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) disebut terdampak kekeringan dan krisis air bersih pada kemarau tahun ini. Musim kemarau di Jateng diprediksi berlangsung hingga November 2023.

Hal itu disampaikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Wahyudi Fajar, saat ditemui wartawan di sela penyaluran bantuan air bersih Pemprov Jateng di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Rabu (4/10/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kemarau sesuai informasi dari BMKG nanti berakhirnya sekitar November. Harapannya awal November sudah ada mendung dan hujan sehingga bisa mengurangi dampak kekeringan pada warga,” kata Fajar yang juga sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Jateng.

Terkait daerah terdampak krisis air bersih atau kekeringan di Jateng, Fajar mengatakan hampir 35 kabupaten/kota di Jateng terdampak. Fajar menjelaskan masing-masing kabupaten/kota sudah mengalokasikan anggaran untuk bantuan air bersih.

Selain dari APBD, kalangan swasta serta elemen masyarakat di masing-masing wilayah juga membantu penyaluran bantuan air bersih. Sementara itu, berdasarkan data BPBD Klaten, penyaluran bantuan air bersih sejak Juni hingga akhir September 2023 sudah menjangkau 14 desa di lima kecamatan yang mengalami krisis.

Belasan desa terdata karena mengajukan permintaan bantuan air bersih. Belasan desa itu tersebar di Kemalang, Jatinom, Bayat, Karangdowo, dan Wedi. Peinciannya, Kecamatan Kemalang meliputi Tlogowatu, Tegalmulyo, Tangkil, dan Sidorejo.

Kecamatan Jatinom meliputi Bandungan dan Temuireng. Kemudian Kecamatan Bayat meliputi Jambakan, Ngerangan, Krakitan, dan Wiro. Lalu Kecamata Karangdowo di Desa Tumpukan dan Kecamatan Wedi di Desa Sembung.

Total bantuan air bersih yang sudah didistribusikan ke belasan desa terdampak kekeringan tersebut mencapai 456 tangki atau sekitar 2,28 juta liter. Sebanyak 273 tangki berasal dari APBD Klaten dan 183 tangki dari elemen masyarakat.

Jumlah itu berdasarkan data 8 Juni 2023 hingga 30 September 2023. Jumlah total penerima manfaat sekitar 4.099 keluarga atau 17.288 jiwa. Hingga kini, distribusi air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan masih terus dilakukan.

Pemkab Klaten melalui BPBD menyiapkan 665 tangki air bersih untuk membantu warga yang krisis air. Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, menjelaskan penyaluran bantuan air bersih terus dilakukan berdasarkan pengajuan dari daerah-daerah yang terdampak kekeringan.

Pada APBD Perubahan 2023, ada tambahan alokasi anggaran untuk penyaluran bantuan air bersih dari Pemkab. Nilai tambahan alokasi itu diperkirakan cukup untuk ketersediaan air bersih sebanyak 400 tangki. “Insyaallah untuk ketersediaan bantuan air bersih aman,” kata Syahruna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya