SOLOPOS.COM - Pengunjung berenang di Umbul Gedaren, Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten, Selasa (3/10/2023) sore. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Umbul Gedaren di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten, belakangan ini diserbu pengunjung seiring cuaca yang panas dan terik matahari yang bikin gerah. Airnya yang jernih dan segar membuat pengunjung dari berbagai daerah berdatangan untuk berendam dan menyejukkan badan.

Umbul Gedaren berlokasi di belakang Kantor Desa Gedaren di tepi jalan raya Klaten-Jatinom. Kolam utamanya sangat luas dengan kedalaman antara 60 sentimeter hingga sekitar 150 sentimeter.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Airnya segar karena mengalir langsung dari sumber alami. Lantai kolam berupa pasir dan bebatuan. Lokasinya teduh dengan rindangnya pepohonan tua.

Di sebelah kolam utama, ada kolam yang biasa digunakan untuk mencuci. Kolam utama di Umbul Gedaren, Klaten, tak boleh digunakan untuk mencuci. Air untuk kolam khusus mencuci berasal dari limpasan kolam utama.

Sama halnya dengan kolam utama, jumlah warga yang berdatangan untuk mencuci baju di tempat tersebut cukup banyak, apalagi saat sore hari. Sementara itu, di sisi yang lebih tinggi terdapat kolam untuk anak-anak.

Masuk ke Umbul Gedaren tidak berbayar alias gratis. Bagi yang membawa kendaraan, mereka cukup membayar parkir. Sepeda motor dikenai tarif Rp2.000 per unit dan mobil Rp5.000 per unit.

Di sekitar kawasan itu ada sejumlah pedagang yang menjajakan makanan. Salah satu tokoh masyarakat Dukuh Gedaren, Gunantoyo, 46, mengatakan jumlah pengunjung Umbul Gedaren beberapa waktu terakhir terus meningkat.

Mandi dan Mencuci Baju

“Kalau kemarin-kemarin hanya sekitar 45 orang sampai 50 orang per hari. Akhir-akhir ini menjadi sekitar 75 orang per hari. Kalau Minggu full, sampai 100-150 orang,” kata Gunantoyo saat ditemui wartawan di Umbul Gedaren, Klaten, Selasa (3/10/2023) sore.

Gunantoyo menjelaskan ada yang datang untuk menyegarkan badan di tengah panasnya terik matahari akhir-akhir ini. Ada pula yang datang dari wilayah-wilayah yang mulai mengalami kesulitan air untuk mandi serta mencuci.

“Di wilayah barat Gedaren ini ada daerah-daerah yang mengalami kesulitan air bersih. Banyak yang datang ke sini untuk mandi dan mencuci [pakaian]. Biasanya yang sudah dewasa itu datang untuk mandi sambil mencuci. Untuk remaja sampai anak-anak itu datang untuk berenang saja,” jelas dia.

Air umbul itu tak pernah surut meski kemarau seperti saat ini. Debit air dari umbul itu terus terjaga dan warga sekitar berupaya untuk merawat sumber air tua itu.

Limpasan air dari Umbul Gedaren, Klaten, juga digunakan untuk irigasi pertanian di sisi hilir sumber air tersebut. “Kualitas airnya sangat bagus. Dulu pernah dicek di laboratorium ITB dan UGM dan kadar mineralnya cukup bagus,” urai Gunantoyo.

Salah satu warga Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, Indri, 23, mengatakan rutin datang ke Umbul Gedaren dua hari sekali. Selain mandi, dia datang ke umbul tersebut untuk mencuci baju. “Ya akhir-akhir ini sangat panas. Datang ke sini bisa untuk menyegarkan badan,” kata Indri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya