SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang Pasar Slogohimo sudah kembali berjualan di halaman pasar setelah kebakaran yang melumat 539 los dan kios di pasar tersebut pada Kamis (28/9/2023). Foto diambil Selasa (3/10/2023). (Istimewa/Indro Ismono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengelola Pasar Slogohimo, Wonogiri, telah menghitung ulang nilai kerugian materiel akibat kebakaran hebat yang meluluhlantakkan 539 kios dan los di pasar tersebut, Kamis (28/9/2023) lalu.

Berdasarkan data terbaru, total nilai kerugian materiel itu ternyata mencapai Rp8,5 miliar. Nilai tersebut jauh di atas nilai perkiraan awal yakni sekitar Rp4 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Pasar Slogohimo, Indro Ismono, mengatakan nilai kerugian itu diperoleh dari hasil penghitungan setelah dua kali pertemuan dengan para pedagang pascakebakaran. Nilai kerugian dari laporan pedagang totalnya sekitar Rp8,5 miliar.

Perhitungan nilai kerugian itu lebih besar dari perkiraan perhitungan awal dari polisi senilai Rp4 miliar. “Kemarin sudah bertemu dengan para pedagang. Sekarang sudah kondusif. Sebagian pedagang sudah kembali berjualan di halaman pasar,” ujar dia ketika diwawancarai Solopos.com, Selasa (3/10/2023).

Data yang diperoleh Solopos.com, kebakaran di Pasar Slogohimo, Wonogiri, menghanguskan 419 dari 695 los dan 120 dari 212 kios. Barang dagangan di los dan kios seperti sandang, pangan, dan alat-alat elektronik turut terbakar hampir tanpa sisa.

Kebakaran itu menjadi pukulan berat bagi banyak pedagang. Saat kebakaran, banyak pedagang yang berupaya menyelamatkan barang-barang dagangan mereka. Tetapi banyak barang yang tidak sempat terselamatkan.

Api terlalu cepat membakar los-los pedagang yang berdempetan di bagian timur. Dari informasi yang diperoleh Solopos.com, Selasa, sebagian pedagang sudah mulai berjualan dengan memanfaatkan area kosong di halaman pasar yang tidak terdampak kebakaran.

Kebanyakan pedagang yang sudah berjualan itu merupakan menjual kebutuhan pangan pokok seperti sayur, telur, dan beras. Mereka berjualan dengan menggelar lapak di area Pasar Slogohimo di luar garis polisi. 

“Sudah ada sejumlah pedagang yang menjual dagangannya di halaman depan, samping, dan belakang pasar. Mereka memanfaatkan ruang-ruang kosong itu untuk menggelar lapak mereka di sana,” kata Indro.

Mengenai pasar darurat, Indro mengatakan Pemkab Wonogiri akan membangun pasar darurat sementara untuk para pedagang agar bisa kembali berjualan sehingga ada perputaran ekonomi di pasar. Ada dua opsi tempat yang sangat memungkinkan menjadi pasar darurat.

Pertama, terminal Pasar Slogohimo serta halaman pasar bagian bawah dan atas atau di Lapangan Kelurahan Bulusari. Tetapi Indro belum bisa memastikan kapan pembangunan pasar darurat itu akan dimulai.

Camat Slogohimo, Agus Pramono, menyebutkan para pedagang korban kebakaran Pasar Slogohimo akan bertemu dan berdiskusi terlebih dahulu dengan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, untuk membahas pembangunan pasar darurat.

Yang jelas saat ini dia menjamin keadaan warga dan kondisi pasar dalam situasi kondusif. “Nanti dijadwalkan tanggal 10 Oktober 2023 para pedagang ketemu dengan Pak Bupati dulu,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya