Soloraya
Selasa, 3 Oktober 2023 - 21:04 WIB

Bukan Rp4 M, Kerugian akibat Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri Tembus Rp8,5 M

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang Pasar Slogohimo sudah kembali berjualan di halaman pasar setelah kebakaran yang melumat 539 los dan kios di pasar tersebut pada Kamis (28/9/2023). Foto diambil Selasa (3/10/2023). (Istimewa/Indro Ismono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengelola Pasar Slogohimo, Wonogiri, telah menghitung ulang nilai kerugian materiel akibat kebakaran hebat yang meluluhlantakkan 539 kios dan los di pasar tersebut, Kamis (28/9/2023) lalu.

Berdasarkan data terbaru, total nilai kerugian materiel itu ternyata mencapai Rp8,5 miliar. Nilai tersebut jauh di atas nilai perkiraan awal yakni sekitar Rp4 miliar.

Advertisement

Kepala Pasar Slogohimo, Indro Ismono, mengatakan nilai kerugian itu diperoleh dari hasil penghitungan setelah dua kali pertemuan dengan para pedagang pascakebakaran. Nilai kerugian dari laporan pedagang totalnya sekitar Rp8,5 miliar.

Perhitungan nilai kerugian itu lebih besar dari perkiraan perhitungan awal dari polisi senilai Rp4 miliar. “Kemarin sudah bertemu dengan para pedagang. Sekarang sudah kondusif. Sebagian pedagang sudah kembali berjualan di halaman pasar,” ujar dia ketika diwawancarai Solopos.com, Selasa (3/10/2023).

Advertisement

Perhitungan nilai kerugian itu lebih besar dari perkiraan perhitungan awal dari polisi senilai Rp4 miliar. “Kemarin sudah bertemu dengan para pedagang. Sekarang sudah kondusif. Sebagian pedagang sudah kembali berjualan di halaman pasar,” ujar dia ketika diwawancarai Solopos.com, Selasa (3/10/2023).

Data yang diperoleh Solopos.com, kebakaran di Pasar Slogohimo, Wonogiri, menghanguskan 419 dari 695 los dan 120 dari 212 kios. Barang dagangan di los dan kios seperti sandang, pangan, dan alat-alat elektronik turut terbakar hampir tanpa sisa.

Kebakaran itu menjadi pukulan berat bagi banyak pedagang. Saat kebakaran, banyak pedagang yang berupaya menyelamatkan barang-barang dagangan mereka. Tetapi banyak barang yang tidak sempat terselamatkan.

Advertisement

Kebanyakan pedagang yang sudah berjualan itu merupakan menjual kebutuhan pangan pokok seperti sayur, telur, dan beras. Mereka berjualan dengan menggelar lapak di area Pasar Slogohimo di luar garis polisi. 

“Sudah ada sejumlah pedagang yang menjual dagangannya di halaman depan, samping, dan belakang pasar. Mereka memanfaatkan ruang-ruang kosong itu untuk menggelar lapak mereka di sana,” kata Indro.

Mengenai pasar darurat, Indro mengatakan Pemkab Wonogiri akan membangun pasar darurat sementara untuk para pedagang agar bisa kembali berjualan sehingga ada perputaran ekonomi di pasar. Ada dua opsi tempat yang sangat memungkinkan menjadi pasar darurat.

Advertisement

Pertama, terminal Pasar Slogohimo serta halaman pasar bagian bawah dan atas atau di Lapangan Kelurahan Bulusari. Tetapi Indro belum bisa memastikan kapan pembangunan pasar darurat itu akan dimulai.

Camat Slogohimo, Agus Pramono, menyebutkan para pedagang korban kebakaran Pasar Slogohimo akan bertemu dan berdiskusi terlebih dahulu dengan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, untuk membahas pembangunan pasar darurat.

Yang jelas saat ini dia menjamin keadaan warga dan kondisi pasar dalam situasi kondusif. “Nanti dijadwalkan tanggal 10 Oktober 2023 para pedagang ketemu dengan Pak Bupati dulu,” kata Agus.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif