Soloraya
Minggu, 4 Juni 2023 - 22:55 WIB

Buku Boyolali Kaya Cerita, Bukti Kepedulian Pemkab pada Budaya Literasi Warga

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, didampingi istri, Desy Adiwarni Said Hidayat, saat diwawancara wartawan di rumah dinasnya, Sabtu (22/4/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali terus memberikan perhatian kepada dunia seni dan budaya, salah satunya lewat program penerbitan buku Boyolali Kaya Cerita. Selain itu lewat kegiatan lain seperti pameran lukisan siswa SD-SMP, dan festival budaya.

Bupati Boyolali, M Said Hidayat, mengatakan perhatian Pemkab baik kepada seni lukis, tari, dan budaya yang lain akan terus didorong bersama dengan stakeholders yang lain.

Advertisement

“Ini menjadi bagian yang penting, ketika kami membangun dasar negara, seperti yang baru saja diresmikan Pak Gubernur, ada dasar negara kita, Pancasila. Selain mengajarkan semangat kegotongroyongan. Di situ juga mengajarkan tentang bagaimana menjaga nilai budaya,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di Car Free Day (CFD) Boyolali, Minggu (4/6/2023).

Ia menjelaskan pembangunan di bidang seni dan budaya di Boyolali akan terus berkelanjutan. Said mencontohkan tak hanya pembangunan di bidang seni dan budaya, tapi juga di bidang yang lain.

Advertisement

Ia menjelaskan pembangunan di bidang seni dan budaya di Boyolali akan terus berkelanjutan. Said mencontohkan tak hanya pembangunan di bidang seni dan budaya, tapi juga di bidang yang lain.

“Seperti halnya bupati melanjutkan pemimpin sebelumnya, Haji Seno Samodro. Dalam konteks bupati senior, kan telah membangun lima tempat ibadah dalam satu kompleks perkantoran. Itu kan suatu cerminan dan napas bagaimana membangun sudah sejak beliau,” kata dia.

Lebih lanjut, Said menyinggung terkait pembangunan di bidang seni dan budaya lewat literasi membaca dan menulis yaitu Boyolali Kaya Cerita. Sebagai informasi, buku-buku tersebut ditulis para akademisi dengan mengangkat konten-konten bersejarah di Boyolali.

Advertisement

“Ini telah diamanahkan Pak Gubernur kemarin, gali potensi-potensi lokal. Boyolali telah melangkah dan menyusun, sudah berpadu langkah dengan para seniman, budayawan, dan semuanya. Ini semua untuk menjaga nilai-nilai tradisi,” kata dia.

Ia mengatakan akan terus mengagendakan pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita. Setidaknya setiap desa akan memiliki ceritanya sehingga nantinya Boyolali akan benar-benar banyak cerita.

Dimasukkan Materi Tambahan di Sekolah

Nantinya, lanjut Said, konten Boyolali Kaya Cerita akan didorong agar dapat dimasukkan dalam muatan lokal dan menjadi materi tambahan pelajaran di sekolah.

Advertisement

“Harapan kami dengan hadirnya seni dan budaya, artinya para seniman semuanya yang ada akan berperan sekali. Karena di situ akan membantu membangun karakteristik masyarakat Boyolali. Ini yang harus terus ditanamkan dan tidak boleh pudar dan hilang,” kata dia.

Sebelumnya, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Boyolali mengungkapkan pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita dilanjutkan pada 2023 ini. Sasarannya tidak hanya kisah desa wisata tapi seluruh desa.

Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan Disarpus Boyolali, Agus Handoyo, mengaku sudah diberi tahu terkait adanya dana dari APBD Perubahan 2023 untuk pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita. Nilainya kurang lebih Rp200 juta.

Advertisement

“Tahun ini akan menuliskan lagi, karena di anggaran perubahan, minimal ada Rp200 juta untuk Boyolali Kaya Cerita, itu minimal, bisa lebih. Dari jumlah tersebut, kami bisa membuat sekitar 50 buku,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (2/6/2023).

Ia mengungkapkan pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita nanti tidak hanya berdasarkan desa-desa wisata yang ada di Kota Susu. Namun, ditargetkan semua desa akan memiliki cerita masing-masing.

“Kalau target Pak Bupati, semua desa harus ada di situ, dibukukan, biar tahu sejarahnya,” kata dia. Menurut Agus, Bupati Said ingin menyelesaikan program Boyolali Kaya Cerita sebelum selesai periodenya pada 2024.

“Target Boyolali Kaya Cerita nantinya dapat dimasukkan ke kurikulum pembelajaran sekolah di Boyolali, baik SD maupun SMP. Agar siswa tahu sejarah di tempat mereka sendiri. Itu target besar kami,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif