SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, dalam acara launching buku Boyolali Kaya Cerita di Hotel Azima, Kamis (15/12/2022). Ia berharap 22 buku dari masing-masing kecamatan dapat dijadikan muatan lokal dalam pelajaran siswa. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) akan menggarap lagi pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita pada 2023 ini. Sasarannya tidak hanya kisah desa wisata tapi seluruh desa.

Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan Disarpus Boyolali, Agus Handoyo, mengaku sudah diberi tahu terkait adanya dana dari APBD Perubahan 2023 untuk pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita. Nilainya kurang lebih Rp200 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Tahun ini akan menuliskan lagi, karena di anggaran perubahan, minimal ada Rp200 juta untuk Boyolali Kaya Cerita, itu minimal, bisa lebih. Dari jumlah tersebut, kami bisa membuat sekitar 50 buku,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (2/6/2023).

Ia mengungkapkan pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita nanti tidak hanya berdasarkan desa-desa wisata yang ada di Kota Susu. Namun, ditargetkan semua desa akan memiliki cerita masing-masing.

“Kalau target Pak Bupati, semua desa harus ada di situ, dibukukan, biar tahu sejarahnya,” kata dia. Agus mengungkapkan penganggaran untuk program budaya menulis dan membaca lewat pembuatan buku Boyolali Kaya Cerita selama ini tak ada kendala.

Hal itu karena Bupati Boyolali, M Said Hidayat, memang memberikan perhatian dalam bidang tersebut. Ia juga mengatakan program Boyolali Kaya Cerita merupakan inisiatif Bupati Said sekaligus menjadi visi misinya.

Menurut Agus, Bupati Said ingin menyelesaikan program Boyolali Kaya Cerita sebelum selesai periodenya pada 2024. “Target Boyolali Kaya Cerita nantinya dapat dimasukkan ke kurikulum pembelajaran sekolah di Boyolali, baik SD maupun SMP. Agar siswa tahu sejarah di tempat mereka sendiri. Itu target besar kami,” kata dia.

Selain itu, Agus mengatakan target besar lainnya adalah diangkatnya bunda literasi mulai dari tingkat desa agar nantinya perpustakaan dapat ditumbuh kembangkan di 261 desa dan enam kelurahan di Boyolali.

Langkah tersebut dimulai dengan pengangkatan bunda literasi dari masing-masing kecamatan terlebih dahulu pada 8 Juni 2023. Setelah itu dilanjutkan dengan bunda literasi tingkat desa.

Agus berharap paling tidak ada perintah khusus dari instansi terkait seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) agar ada anggaran perpustakaan di masing-masing desa.

“Tinggal instruksi saja, nanti kalau Pak Bupati dan Dispermasdes sudah menginstruksikan, perpustakaan masing-masing desa terbentuk, maka literasinya akan sampai ke bawah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya