SOLOPOS.COM - Kondisi rumah warga Dukuh Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, yang rusak dihantam talut jalan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY, yang longsor, Rabu (31/1/2024). Foto diambil Kamis (1/2/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Material talut yang longsor dan mengenai rumah warga Dukuh Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, pada Rabu (31/1/2024) mulai dibersihkan pada Kamis (1/2/2024). Pembersihan dilakukan oleh pengelola tambang uruk tol Solo-Jogja tak jauh dari lokasi longsor.

Sementara itu, truk pengangkut material urut tol untuk sementara tak boleh melewati jalur tersebut karena masih rawan longsor. Bangunan talut di sebelah yang longsor pada Rabu itu sudah retak hingga rawan ambrol seiring intensitas hujan yang masih tinggi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bangunan talut yang mepet dengan bagian belakang rumah warga di Bometen itu dikhawatirkan ambrol sewaktu-waktu. Berdasarkan pantauan Solopos.com, material talut serta tanah dan batu yang sebelumnya longsor menghantam bagian belakang satu rumah warga Bometen diangkut menggunakan ekskavator.

Material talut longsor di Bometen, Ngandong, Gantiwarno, Klaten, itu kemudian diangkut menggunakan truk. Tanah yang longsor itu merupakan talut jalan yang masuk wilayah Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Ketinggian talut sekitar 3 meter dan panjang sekitar 5 meter serta lebar sekitar 40 sentimeter.

Sementara kondisi jalan berlumpur dan sulit dilalui kendaraan terutama sepeda motor. Jalan itu kerap dilalui truk material uruk tol untuk menuju lokasi penambangan. Di bawah talut itu ada permukiman penduduk yang masuk wilayah Dukuh Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.

Peristiwa longsornya talut jalan itu terjadi seiring hujan deras yang mengguyur wilayah Gantiwarno dan sekitarnya pada Rabu (31/1/2024) siang. Kondisi saluran yang rusak menyebabkan air menggenangi jalan dan membuat talut jalan ambrol.

Material longsor mengenai bagian belakang rumah salah satu warga bernama Suparno. Tak hanya melubangi, air bercampur lumpur memenuhi rumah Suparno. Atas kejadian itu, dua keluarga mengungsi pada Rabu malam. Mereka mengungsi ke rumah kerabat yang masih berada di wilayah Dukuh Ngandong.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, mengatakan tidak ada korban jiwa dari kejadian longsor pada Rabu sore di Bometen, Ngandong, Gantiwarno. Namun, kedua keluarga yang terdiri dari delapan jiwa untuk sementara mengungsi lantaran ada kekhawatiran bakal terjadi longsor susulan.

Perbaikan Rumah Rusak

“Satu bangunan rusak kena longsoran. Untuk [bangunan] satunya tidak, tetapi kondisi talut di belakang rumahnya sudah rawan [longsor],” kata Syahruna saat ditemui Solopos.com di Ngandong, Kamis (1/2/2024).

Lantaran jalan serta talut berada di wilayah Gunungkidul, BPBD Klaten berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul untuk menindaklanjuti kejadian tersebut termasuk kewenangan perbaikan kerusakan. BPBD Klaten merekomendasikan agar jalan tersebut tak dilewati truk uruk tol.

BPBD Klaten juga sudah mengirimkan logistik bantuan untuk warga yang terdampak di antaranya tikar, selimut, hingga peralatan mandi. Sementara itu, petugas BPBD Gunungkidul mendatangi lokasi pada Kamis serta menyerahkan bantuan logistik untuk korban terdampak talut longsor.

Pemilik rumah yang terkena longsor di Bometen, Ngandong, Gantiwarno, Klaten, Suparno, meminta agar talut jalan serta rumahnya yang rusak segera diperbaiki. Selain itu, dia meminta agar saluran air di ruas jalan wilayah Serut dibenahi agar tak lagi melimpas ke jalan dan membuat talut di sebelah perkampungan Dukuh Bometen ambrol.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan beberapa wilayah di Gunungkidul terdampak hujan deras termasuk kejadian talut jalan longsor di wilayah Gedangsari.

“Kami datang ke sini untuk mengecek lokasi sekaligus asesmen terutama di wilayah kami. Karena ini di daerah perbatasan, kami juga koordinasi dengan BPBD Klaten,” kata Purwono.

BPBD Gunungkidul juga berkoordinasi dengan penambang agar ada solusi terkait kerusakan talut serta rumah warga yang terkena longsor. “Karena ini proses dengan daerah penambangan kami koordinasi dengan penambang untuk solusinya. Ini penambangan suplai untuk jalan tol. Kapasitas kami sebatas lokal di daerah sementara ini tol proyek strategis nasional,” kata Purwono.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Inspektur Tambang Wilayah DIY Kementerian ESDM mendatangi lokasi pada Kamis siang. Pengusaha pertambangan diminta memperbaiki kerusakan agar tidak meluas. Selain itu, operasional untuk produksi di lokasi pertambangan dihentikan terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya